Petani Abdya Mulai Budidaya Pohon Pinang

  • Whatsapp

BLANGPIDIE (ACEH) Beritalima.com-Para petani di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mulai membudidaya pohon pinang unggul jenis “Betara” di lahan pegunungan, karena diyakini komoditi tersebut dapat mendokrak ekonomi masyarakat.

Baihaqi, warga Desa Trieng Meuduroe, Kecamatan Manggeng di Blangpidie, Rabu (25/10/2017) mengatakan, dirinya saat ini telah menyiapkan lahan seluas empat hektare di kawasan pegunungan untuk ditanami pohon pinang unggul jenis Betara.

“Untuk saat ini kami petani di Kecamatan Manggeng rata-rata sedang fokus membersihkan lahan gunung untuk ditanami pohon pinang Betara. Jadi, pembersihan lahan itu kami lakukan dengan cara tradisonal tanpa adanya proses pembakaran,” katanya.

Menurut Baihaqi, antusias petani di daerahnya untuk menanam pinang unggul sangat tinggi sejak beberapa bulan terakhir, apalagi ketersediaan lahan warga di kawasan pegunungan masih sangat luas untuk dimanfaatkan warga menanam komoditi tersebut.

“Alahmdulillah, kalau lahan masih sangat luas di kawasan pegunungan, hanya saja kami petani terkendala dengan bibit. Jadi, untuk mendapatkan bibit pinang unggul jenis Betara itu kami harus kirim uang panjar dulu baru seminggu kemudian bibitnya tiba,” katanya.

Selain harus menunggu lama, lanjut dia, harga pembelian bibit tersebut juga sangat mahal, yakni Rp7 ribu/batang untuk bibit yang baru mengeluarkan tunas. Sedangkan bibit yang ketinggiannya 40 Cm harganya sudah mencapai Rp10 ribu/batang.

“Hingga saat ini saya telah mengeluarkan biaya untuk pembelian bibit pinang ungul tersebut sebesar Rp7 juta lebih sebagai panjar pembelian bibit. Jadi, berhubung bibit itu berada di Provinsi Jambi, maka pengirimannya dilakukan bertahap seminggu sekali,” ujarnya.

Baihaqi menyatakan, tingginya antusias petani untuk membudidyakan pinang jenis Betara karena komoditi ini dapat berproduksi dalam waktu singkat. Selain berbuah banyak, pohonnya juga tidak terlalu tinggi sebagaimana pinang lokal yang tumbuh di perdesaan.

“Kemudian, harga buah pinang kering saat mudah dipasarkan dengan harga jual yang lumayan tinggi. Makanya kami kini sedang menggalakkan tanam pinang Betara itu untuk mendokrak pendapatan ekonomi rumah tangga kami di perdesaan,” ujarnya.

Selain di Kecamatan Manggeng, program petani tanam pinang Betara tersebut juga dilakukan oleh petani Kecamatan Tangan-Tangan dengan luas areal sekitar 20 hektare di kawasan pegunungan Desa Ie Lhob.

“Saat ini kami memiliki lahan kosong sekitar 20 hektare milik masyarakat. Rencananya lahan ini kami menanam pinang Betara juga. Jadi, berhubung kami tidak memiliki anggaran, maka kami coba layangkan proposal kepada pemerintah daerah,” tutur Rustam.(Jul)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *