Petani Desa Bojasari Prihatin dengan Penumpukan Sampah di Pesawahannya

  • Whatsapp

WONOSOBO, beritalima.com – Masyarakat di desa Bojasari kecamatan Kertek khususnya para petani prihatin dengan banyaknya penumpukan sampah di jalan menuju pesawahannya. Selain itu, penumpukan sampah tersebut juga mengganggu warga yang rumahnya dekat dengan tempat pembuangan sampah dari warga sekitar.

Diungkapkan Urip Badowi warga dusun Siyono RT. 01 RW. 03 desa Bojasari kecamatan kertek memaparkan dia merasa terganggu dengan banyaknya sampah dengan baunya yang menyengat di sebelah rumahnya.

Bacaan Lainnya

“Sampah tersebut dibuang oleh warga. Sampah seperti pampers semakin banyak hal ini disebabkan belum adanya kesadaran warga dalam membuang sampah yang masih dengan cara mereka sendiri.” Ungkap Urip.

Menurutnya selama ini belum ada pemantauan dan tindakan dari pemerintah desa dalam penanggulangan sampah tersebut.

“Semoga nantinya ada perhatian dan kepedulian dari warga juga pemerintah desa dalam menanggulangi pembuangan sampah di sekitar rumahnya.” Harap Urip Badowi.

Sementara salah satu petani dusun Siono RT. 07 RW. 02 yang enggan disebutkan namanya juga menyampaikan dengan banyaknya sampah yang terkumpul diakses jalan yang ia lewati setiap hari sangat mengganggu ketika hendak ke sawahnya.

“Hampir 2 kali dalam sehari saya membersihkan sampah yang berserakan di jalan akses para petani menuju sawahnya. Apalagi sekarang sudah memasuki musim penghujan dipastikan akan banyak sampah yang hanyut dan terhenti sawahnya dan akan mengganggu pertumbuhan tanamani.” Jelasnya.

Di tempat terpisah Kadus Siono Bojasari, Budi Kristiyanto pada Jumat (2/11) kemarin di rumahnya mengatakan membenarkan banyaknya penumpukan sampah dari warga di sebelah utara lapangan dekat rumah warga. Dia juga prihatin dengan kondisi tersebut dan menjadi PR buat pemerintahan desa.

“Kami sudah ada progres kedepannya tentang penanggulangan sampah bukan hanya tingkat dusun saja melainkan menyeluruh di desa Bojasari. Aspirasi dari warga terkait dengan sampah akan kami sampaikan ke pemerintah desa untuk dimusyawarahkan di musdes dipertengahan bulan November nanti.” Katanya.

“Semoga bisa terealisasi dan bisa bekerjasama dengan dinas PU maupun dinas terkait lainnya dalam mengatasi masalah sampah tersebut.” Imbuhnya (Budi)

 

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *