KEFAMENANU, beritalima.com – Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi program prioritas pemerintah. Program yang siginifikan ini diharapkan dapat mendorong pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), serta meningkatkan keungan inklusif masyarakat.
Contohnya, Kelompok Tani Wanita Sinar Manekat di Desa Nian, Kecamatan Miomaffo Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah merupakan salah satu kelompok tani yang menerima bantuan pinjaman kredit lunak (KUR) dari Bank NTT Cabang Kefamenanu yang masing – masing anggota mendapat hingga Rp 10 juta hingga Rp 15 juta.
Jarak antara Kota Kefamenanu menuju Desa Nian kurang lebih tujuh kilometer, bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun rodak empat.
Ketua dari Kelompok Tani Wanita Sinar Manekat, Agripina Kendjam, kepada media mengatakan, dia bersama anggotanya mendapat pinjaman lunak dari Bank NTT Cabang Kefamenanu sebesar Rp 10 juta dengan syarat pengembalian yang dilakukan setelah panen sebesar Rp 318.000 per bulan dalam jangka waktu dua tahun.
“ Keuntungan dari bertani tomat kita bisa panen setiap hari setelah usia tomat siap dipanen. Hasil dari penjualan tomat sampai satu periode atau kurang lebih tiga bulan diperkirakan mencapai Rp 30 juta”, kata Agripina.
Seperti yang dikatakan ibu tiga orang anak ini, hasil dari bertani tomat dapat memenuhi kebutuhan ekonomi dalam keluarganya termasuk menyekolahkan anaknya sampai di tingkat Perguruan Tinggi.
Kepala Cabang Bank NTT Kefamenanu, Endri Wardono kepada wartawan mengatakan Bank NTT turut serta menyukseskan program pemerintah dalam hal ini Sari Tani yang merupakan program andalan Bupati Timor Tengah Utara, Raymundus Sau Fernandez yang tujuannya adalah bagaimana petani punya penghasilan lebih dan bisa menabung suatu saat bisa menjadi petani yang sukses.
“ Pemberian pinjaman kredit lunak kepada kelompok tani tidak terbatas, karena selain KUR juga dari Bank NTT sendiri menyalurkan dana Kredi Bank NTT Peduli. Tapi khususnya di Desa Nian kita berikan dana KUR dengan bunga 9 persen atau 0,75 per bulan dan kredit ini dibayar pada saat panen”, kata Endri.
Ia mengatakan, di Desa Nian lahan yang digunakan untuk perkebunan tomat sekitar kurang lebih 56 hektar. “ Kalau ke depan ada petani yang mengembangkan komoditi lainnya, Bank NTT siap membantu pinjaman kredit lunak”, kata Endri menambahkan.
Untuk menghindari tidak terjadinya kredit macet, Bank NTT membentuk Kelompok Unit Mikro Bank NTT. Dimana Unit Mikro Bank NTT dibentuk oleh tokoh masyarakat, tokoh agama dan masyarakat itu sendiri.
Dia menjelaskan, selain bantuan untuk petani tomat juga Bank NTT memberikan bantuan kepada usaha mikro lainnya seperti kelompok usaha ternak, kelompok tenun dan industri makanan yang tersebar di beberapa desa di Timor Tengah Utara.
Sejak Januari hingga September 2016, Bank NTT telah menyalurkan dana kredit lunak kurang lebih Rp 1,3 miliar. Dan sampai dengan saat ini belum ada kredit macet. (Ang)