“Saya pikir ini harus dikerjakan sungguh-sungguh dan serius oleh pihak PLN. Dengan menaikan 42% dengan kondisi NTT yang bertopograpi pulau-pulau dan ekstrim penyebaran penduduk yang sangat ekstrim dimana penduduknya tidak seperti Jawa,” ujar anggota DPD RI Dapil NTT Drs. Ibrahim Agustinus Medah.
Dengan demikian dikatakan Ibrahim pada wawancaranya dengan wartawan beritalima.com, Rabu (25/5/2016) di kantor DPD RI. Pertama beliau menyatakan bahwa ini merupakan suatu tantangan tersendiri sehingga bila dicanangkan seperti itu, ia berpikir jangan sampai tidak bisa merealisasikan target listrik kepada masyarakat karena nanti masyarakat akan mengklaim kembali kepada pemerintah.
Kedua diungkapkan Agustinus Medah, soal klaim sudah menjadi kebiasaan masyarakat kepada pemerintah, karena menyangkut kebutuhan dasar yakni masalah listrik, bisa untuk belajar, bisa bekerja. “Saya pikir harus serius dan saya mengharapkan kepada pihak PLN dapat sungguh-sungguh untuk merealisasikan proyek listrik nasional,” pungkasnya.
Sementara yang ketiga menurut Ibrahim Agustinus Medah yang duduk di Komite II DPD RI, merasa malu dengan tetangga bila listriknya lebih bagus. Keempat dengan masuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN, kita harus mampu bersaing dengan adanya kapasitas listrik yang memadai.
“Listrik adalah suatu komponen untuk bersaing, bagaimana bisa bersaing kalau salah satu komponen listrik tidak berjalan,” tandasnya. dedy mulyadi