Pilwali Surabaya Makin Seru !

  • Whatsapp
Foto: Saat Singky Soewadji bersama Komjen (Purn) Oegroseno (mantan Waka Polri) di Jatim dengan agenda menunggu kedatangan tim dari KSDAE

Oleh : Singky Soewadji

Percaturan Pilwali Surabaya makin mengkrucut, Nasdem resmi dukung Machfud Arifin, tentunya berharap Awey kadernya dijadikan Cawawalinya.

Kunci dipegang dan kuasa penuh Machfud Arifin untuk memilih cawawalinya, dan ada banyak kemungkinan dan pertimbangan.

Selain Awey ada Ning Lia yang masih kerabat Khofifah, dari sudut partai dan dukungan cukup Ok karena dari partai hijau dan lagi masih kerabat Khofifah gubernur Jatim.

Bisa juga Machfud menggandeng Fandi Utomo, dan semuanya mungkin saja terjadi.

Tapi menurut saya, strategi paling pas adalah menggandeng Awey (Nasdem), atau Gus Hans atau Adies Kadir (Golkar), dengan demikian kekuatan poros tengah terpatahkan, tidak mungkin terbentuk.

PDI-P tinggal pengumuman, tidak perlu koalisi, kadernya juga berderet, tinggal pilih sesuai selera pasar.

Namun hingga hari ini nama Puti Soekarno dan Whisnu Sakti Buana tetap berada diranking atas.

Poros tengah kemungkinan terjadi, Gus Hans dari Golkar yang dalam internal partainya masih ada kubu Aldies Kadir dan kubu Sahat Simanjuntak.

Untuk poros tengah sisa partai harus solid baru bisa terbentuk, dan tersisa Golkar, PKS dan PSI yang belum menentukan sikap.

Ketiga partai ini harus berkoalisi untuk bisa membentuk poros tengah menampilkan calon ketiga.

Golkar tentu berharap mengusung calon sendiri, maka harus merangkul partai tersisa PKS dan PSI.

PKS tidak pusing, mau gabung PDI-P, mau ikutan dukung Machfud atau gabung poros tengah tergantung bargening.

PSI tragis, sejak awal ingin maju mengusung jago sendiri ternyata tidak ada calon kuat yang tertarik untuk mendaftar melalui PSI, pendaftaran diperpanjangpun ternyata Machfud tidak mendaftar ke PSI.

Akibatnya PSI tidak punya calon yang menarik, dan dilemanya, PSI harus menelan pil pahit, gabung Golkar bentuk poros tengah atau sambil malu-malu gabung PDI-P atau dukung Machfud Arifin ?

Itupun kalau PKS mau ikut bergabung, kalau PKS mendukung Machfud atau bergabung dengan PDI-P, maka Golkar dan PSI suka tidak suka harus memilih gabung juga ke PDI-P atau kubu Mahfud.

Analisa saya, kubu Machfud pasti berusaha menggandeng PKS atau PSI agar Golkar gagal bentuk poros tengah.

Sebab, bila ada poros tengah, maka Pilwali akan rawan bagi Machfud, karena suara akan terpecah.

Namun masih ada dua calon independent, Cak Sholeh yang berpasangan dengan Taufiq Monyong, dan satu lagi pasangan independent pasangan Samuel Teguh.

Suara atau dukungan pasangan independent ini tidak akan merisaukan kubu Machfud.

Jadi, kubu Machfud akan berusaha dengan segala cara tampil Head to Head dengan PDI-P dengan menggalang kekuatan sejak dini.

Siapa jago PDI-P ?

Bila Puti yang ditunjuk maka pilihannya untuk Cawali bisa Whisnu, Baktiono, Armudji, Hendro Gunawan atau Eri.

Bila Whisnu maka cawalinya bisa Baktiono, Armudji, Dyah Katarina, Hendro Gunawan atau Eri.

Selama ini Risma berjuang dengan caranya berusaha mewariskan tahtanya untuk Eri Cahyadi dan tampaknya mendapat dukungan Hasto Sekjen PDI-P untuk pasangan Eri Cahyadi berpasangan dengan Armudji.

Tapi putusan tetap ada ditangan Emaknya Banteng, yang bukan tidak mungkin mencalon Puti untuk kepentingan Pilgub Jatim 2024.

Kemudian, bagaimana dengan sederet nama yang selama ini getol dan mengebu karena sudah daftar melalui beberapa partai termasuk melalui PDI-P ?

Jawabannya, merekakan penggembira, figuran yang meramaikan Pilwali Surabaya.

Sangat tidak masuk akal kalau partai memilih sosok diluar partai, sementara kader partainya banyak dan lebih mumpuni.

Seru nich !

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait