SURABAYA, Beritalima.com |
Pemprov Jatim dan DPRD Jatim sepakat untuk memberikan dana kompensasi kepada para IKM, warung kopi, pedagang keliling non PKH (yang mendapatkan BLT). pemberian dana tersebut mendesak, mengingat dengan keputusan pemerintah sosial distancing (jaga jarak) membuat banyak masyarakat yang tidak keluar rumah dan tidak memiliki penghasilan.
Wakil Ketua DPRD Jatim Anik Maslachah menegaskan merebaknya virus covid 19 memaksa Pemprov dan DPRD Jatim tidak hanya menangani soal kesehatan, tapi juga memberikan kompensasi ekonomi bagi para IKM, warung kopi, pedagang keliling non PKH (yg mendapatkan BLT). Karena implementasi maklumat Kapolri yang membatasi kerumunan dan berakibat mereka sepi dan bahkan tutup usahanya.
Termasuk terhadap warga yang berada di kepulauan, karena dengan kondisi saat ini mereka kesusahan transportasi dan mengakses perekonomian.
“Besar harapan kami, agar ada dana sharing dari kab/kota agar lebih banyak yang bisa tercover dan pendataanya tepat sasaran. Untuk melaksankan program diatas, kami DPRD Jatim siap memangkas anggaran kunjungan kerja, meeting, sosialisasi yang mendatangkan massa sebesar Rp100 miliar dan beberapa anggaran lain di eksekutif yang dianggap kurang urgen,”tegas politisi asal PKB usai rapat koordinasi antara Pimpinan DPRD Jatim, Gubernur Jatim. Hasil rapat semalam antara seluruh pimpinan DPRD bersama wagub, Sekda, Bpkad, Bapeprop, Biro Hukum,
Sabtu malam (28/3/2020),”tegas Anik.
Ungkap Anik lebih lanjut, jika total sementara anggaran untuk penanganan covid 19 sebesar Rp100 miliar yang berasal dana tak terduga dan Rp260 miliar dari pemangkasan anggaran yang kurang urgent yang akan dilakukan perubahan perkada penjabaran APBD 2020.
Hal ini dilakukan sesuai dengan inpres no 4 th 2020 tentang refokusing program, realokasi anggaran dan percepatan pelaksanaaan pengadaan barang dan jasa
“Yang pasti kebijakan ini kita ambil untuk memenuhi kebutuhan mssyarakat dibidang ekonomi selama mereka mengikuti intruksi berdiam diri di rumah guna menekan penyebaran virus covid-19. Disisi lain, kami berharap kab/kota di Jatim juga mengalokasikan sebagian anggarannya untuk membantu warganya,” lanjut perempuan ayu berjilbab ini.
Seperti diketahui, wabah virus Corona (Covid-19) di Jawa Timur (Jatim) makin mengganas. Setiap hari selalu virus ganas ini menimbulkan banyak korban berjatuhan.
Setelah Jumat (27/3/2020) jumlah pasien positif sebanyak 66 orang. Jumlah tersebut, kini bertambah menjadi 77 orang, setelah pada Sabtu (23/3/2020) ada tambahan 11 pasien positif baru.
“Hari ini, ada tambahan 11 pasien positif baru lagi. Sehingga, totalnya kini menjadi 77 orang,” kata Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan persnya di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu malam.
11 orang positif Covid-19 yang baru tersebut tersebar di tujuh daerah. Yakni, 7 orang dari Surabaya, lalu 1 orang dari Magetan, 1 orang dari Sidoarjo, 1 orang dari Gresik, dan 1 orang dari Kota Kediri.
Selain itu dari tim tracing mencatat total ada 307 Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 4.568.(yul)