MAKASSAR. Pimpinan Unismuh Makassar dan Civitas Akademika Ma’had Al-Birr Unismuh Makassar melakukan silaturrahim dengan
Ketua Yayasan Asia Muslim Charity Foundation (AMCF) Dubai Emirat Arab, Dr Syeikh Mohammed Mohammed Thoyyib Khoory, Kamis (19/2/2020) di Masjid Subulassalam Al-Khoory Unismuh Makasaar.
Turut hadir dalam acara itu, Ketua BPH Unismuh Makassar, Dr H Muhammad Syaiful Saleh, M.Si, Rektor Unismuh Makassar, Prof Dr H Abdul Rahman Rahim SE MM. Wakil Rektor IV, Ir H Saleh Molla, MM.
Direktur Ma’had Al Birr Unismuh Makassar, H Lukman Abd Shamad, Lc,
Sekretaris Ma’had Al Birr, Dr M Ali Bakri, M.Pd. Perwakilan AMCF Indonesia di Jakarta serta para dosen dan mahasiswa Ma’had All-Birr.
Ketua BPH Unismuh Makasaar, berterima kasih atas kesempatan luar biasa Syekh Al Khoory hadir di tengah civitas akademika kampus dan Persyarikatan Muhammadiyah Sulsel.
Ma’had Al-Birr Unismuh Makassar dalam perspektif Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang terbaik dan jadi contoh dari pengelola Ma’had Al-Birr se-Indonesia.
Rektor Unismuh Makassar, Prof A.Rahmam dalam sambutannya menegaskan, masjid kampus Subulassalam Al-Khoory Unismuh Makassar, yang pembangunannya dibantu Syekh Al-Khoory dengan tiga lantai telah difungsikan.
Bantuan masjid ini dapat memenuhi kebutuhan tempat ibadah salat fardhu, bagi civitas akademika kampus Unismuh Makassar.
Saat ini peminat mahasiswa Ma’had All-Birr terus menerus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Alumni Ma’had ini telah menyebar di pelosok Nusantara berdakwah dan diterima di tengah masyarakat.
Syekh Al Khoory pada kesempatan itu berterima kasih kepada Unismuh Makasaar atas kerjasamanya sehingga Ma’had Al-Birr Unismuh Makassar meraih posisi terbaik.
Kehadirannya di Indonesia telah mengunjungi Banda Aceh untuk menyaksikan program Radio Insania serta Masjid Unismuh Banda Aceh.
Dari Aceh ke Medan untuk menyaksikan peresmian Markas Kemanusiaan di Medan dihadiri Gubernur Sumatera Utara.
Juga melakukan kunjungan ke Maumere dengan memberi kapal kemanusiaan. Kota lain yang akan dikunjungi Sorong, Surabaya, Bandung dan Jakarta.
Kehadiran markas kemanusiaan dan kapal kemanusiaan bisa bergaul dan bersahabat sesama manusia dengan siapa pun dengan beragam latar belakang. (ila/yahya).