Dari keterangan advokasi itu,yang perlu diperhatikan kata dia,adanya langkah- langkah penyelesaian secara damai yang perlu dibangun serta dikomunikasikan antara Mahasiswa dan pihak YPKT untuk mencari solusinya.
“Tidak Selamanya kekerasan atau berdemo dapat menyelesaikan persoalan yang timbul justru sebaliknya dapat memicu persoalan baru,”ungkap Pither,Sabtu (31/9) saat memberikan tanggapannya lewat via WA.
Lebih jauh dijelaskan oleh Pither,perlunya kedua belah pihak antara Mahasiswa dan pihak YPKT duduk bersama guna mencari kata sepakat serta solusi terkait apa yang menjadi tuntutan para Mahasiswa agar persoalan ini menemukan titik terang kedua belah pihak.
“Harap kami Toraja sebagai daerah tujuan wisata sudah semestinya kita secara bersama-sama menjaga suasana damai dan tenang sehingga hal tersebut membuat wisatawan yang datang ke Toraja dapat menikmati suasana yang nyaman,”jelasnya.
Dengan adanya aksi demo sudah pasti dapat mengganggu kenyamanan pada wisatawan yang berkunjung ke Toraja.Harus belajar dari beberapa masalah yang muncul di beberapa perguruan tinggi yang terjadi.UKI Toraja saat ini mengalami kemajuan secara signifikan,yang perlu menjadi perhatian bersama adanya oknum-oknum tertentu ingin melemahkan UKI Toraja sehingga dapat merusak nama kampus tersebut.
Mantan pengajar hukum ekonomi dan hukum perburuan diera susahnya Ukit, mengingatkan kesalahan dalam problem selving, akan mengantar UKIT pada titik mundur.(Gede Siwa).