SIDOARJO, beritalima.com | Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus melakukan koordinasi bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Forkopimda Jatim, untuk menyiapkan kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), melalui Bandara Juanda Sidoarjo.
Hal tersebut disampaikan Plh Sekda Prov Jatim Heru Tjahjono mewakili Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, menghadiri Rapat Koordinasi Kepulangan PMI dan WNI serta Kedatangan WNA, yang diselenggarakan di Gedung Otoritas Bandara Wilayah 3, Surabaya, Kamis (30/12).
Heru menjelaskan, Pemprov Jatim telah menyiapkan beberapa format untuk menyambut kedatangan para PMI atau Warga Negara Indonesia (WNI) sepulang dari luar negeri serta Warga Negara Asing (WNA) yang akan masuk ke Jatim.
“Kami telah berkoordinasi untuk menyiapkan sarana dan prasarana bagi PMI yang melakukan isolasi terpusat (Isoter) maupun isolasi mandiri (Isoman),” ujar Mantan Kadiskanla Jatim.
Adapun beberapa isoter dan isoman yang disiapkan antara di Asrama Haji Sukolilo dengan ketersediaan 964 bed, LPMP Ketintang dengan ketersediaan 160 bed dan Badiklat Kemenag Jatim dengan ketersediaan 132 bed. Sehingga total bed yang disediakan sebanyak 1.256 unit bed.
Selain itu, lanjut Heru, Pemprov Jatim juga menyiapkan tempat karantina bagi PMI di BPWS Bangkalan Madura dan Asrama Marinir Surabaya.
“Bagi PMI yang hendak melakukan Isoman, PMI telah menyiapkan 6 hotel dengan kapasitas 530 bed. Kemudian non PMI menyediakan 27 hotel dengan kapasitas 1.299 bed,” jelasnya.
“Khusus Isoman, biaya ditanggung pribadi selama 14 hari, namun tetap di bawah pengawasan Satgas COVID-19,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, Kepala BNPB Mayjen TNI Suharyanto mengatakan, dipilihnya Bandara Internasional Juanda Sidoarjo salah satunya ialah untuk menghindari penumpukan PMI yang turun di Bandara Soekarno Hatta Jakarta.
“Saya dengan Menhub RI menyarankan agar Jawa Timur (Bandara) dibuka. Kalau tidak dibuka akan kualahan. Saya meyakinkan Pak Menkomarves jika saat ini persiapan Jawa Timur siap dibuka. Sebelumnya sudah dilakukan Gladi datangnya pesawat, pengaturan di Bandara dan sebagainya telah tertata baik,” ujar Kepala BNPB.
Lebih lanjut Suharyanto juga menyampaikan alur kedatangan PMI di Bandara Juanda Sidoarjo mendatang, rencananya akan langsung diarahkan ke hotel yang telah disiapkan untuk dilakukan karantina selama 10 hari.
Mantan Pangdam V/Brawijaya itu juga mengatakan, pada tahap awal akan dilakukan uji coba dengan melakukan sistem setiap 2 hari, Bandara Juanda Sidoarjo akan menampung 1 pesawat yang mengangkut PMI.
“Kami datang ke sini untuk memastikan semua sudah siap, kekarantinaan perhatian seluruhnya. Saya optimis pelaksanaan karantina pada PMI yang masuk ke Jatim bisa lebih baik. Ini sudah disampaikan kepada Presiden artinya kebijakan sudah disetujui. Kita sama-sama koordinasi. Mari kita kerjasama lebih baik lagi,” ujar Mayjen TNI Suharyanto.
Terakhir, Kepala BNPB juga menyampaikan, Pangdam V Brawijaya juga telah menyiapkan Satgas khusus dalam rangka persiapan kedatangan PMI melalui pintu Jawa Timur.
“Untuk jadwal dibukanya, tunggu informasinya. Sistemnya pun bertahap,” ujar Kepala BNPB.
Sementara itu, Pangdam V Brawijaya yang juga menjabat sebagai Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Pangkogasgabpad) Covid-19 Jatim menambahkan, hingga saat ini kesiapan pembukaan Bandara Juanda Sidoarjo untuk jalur kepulangan PMI telah maksimal.
“Tentunya berkoordinasi dengan instansi terkait. Beberapa tempat untuk karantina ada Asrama Haji, LPMP , dan Bardiklat Kemenag Jatim sudah dicek semuanya. Semua perangkat melaksanakan tugas sesuai tupoksi masing masing. Kami siap untuk menerima kawan-kawan pmi,” ujar Pangdam V Brawijaya.
Tak hanya kesiapan Isoter dan Isoman bagi PMI, Mayjen TNI Nurchahyanto menambahkan juga tengah menyiapkan unsur gabungan keamanan dari TNI dan juga Polri.
Sebagai informasi, Rapat Koordinasi yang langsung dipimpin oleh Kepala BNPB Mayjen TNI Suharyanto tersebut, juga dihadiri oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, dan juga Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto. Selain itu hadir pula Perwakilan Otoritas Bandara, Perwakilan Imigrasi, Perwakilan Beacukai, Perwakilan Karantina Hotel, perwakilan Wisma Haji dan beberapa OPD dilingkup Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
(red)