SURABAYA, beritalima.com – PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melakukan penandatanganan jual beli perdagangan listrik untuk program elektrifikasi Container Crane (CC).
Dalam program elektrikasi tersebut PLN memasok listrik sebesar 5.540 KVA. Digunakan untuk tenaga CC di terminal internasional, menggantikan tenaga disel dan solar.
Direktur Utama PT TPS, Dothy, mengatakan, kerjasama TPS dengan PLN dikhususkan untuk memasok kebutuhan listrik peralatan bongkar muat Container Crane.
Dengan adanya program elektrifikasi tersebut, CC yang sekarang masih menggunakan tenaga disel akan diganti tenaga listrik, menyusul CC baru yang sudah pakai tenaga listrik.
“Kerjasama TPS dengan PLN ini akan merubah sistem operasional menjadi lebih baik. Peralatan berupa CC yang semula menggunakan disel akan diganti dengan listrik. Lebih efisien dan ramah lingkungan. Yang pasti kita harapkan lebih baik,” kata Dothy.
Menurut Kepala Humas PT TPS, M.Sholeh, pasokan listrik pertama akan dilakukan untuk CC terminal internasional. Selanjutnya akan dikembangkan ke CC terminal domestik.
“Kapasitas listrik dari PLN mampu untuk 14 CC. Jadi kita tidak perlua kuatir kekurangan pasokan listrik. PLN juga memberikan jaminan kecukupan pasokan tanpa padam,” kata Sholeh seusai meninjau fasilitas listrik di dermaga internasional dan gardu PLN di pintu keluar terminal domestik.
“Khusus listrik untuk TPS dijaga dengan tiga gardu. Sehinga kalau ada satu gardu bermasalah bisa dibantu gardu lainnya. Listrik CC padam kalau Jawa Bali padam,” tambahnya.
Sholeh menjelaskan, program konversi disel ke listrik efisiensinya sampai 30 persen. Maintenance cost-nya juga menurun. Karena CC listrik lebih bersih dan gampang perawatannya.
Dampak positif lainnya, lanjut Sholeh, lingkungan kerja tidak bising, lebih bersih dan nyaman.
Elektrifikasi peralatan meliputi Container Crane untuk alat bongkar muat di dermaga dan Rubber Tyred Gantry (RTG) untuk bongkar muat petikemas di lapangan penumpukan (container yard). Tahun 2017 semua peralatan CC dan RTG sudah menggunakan tenaga listrik.
Sebelumnya, Direksi PT Pelabuhan Indonesia III menyatakan akan merubah sistem layanan bongkar muat dengan CC dan RTG dengan menggunakan tenaga listrik. Elektrifikasi itu akan dilakukan di TPS, Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS), dan Terminal Peti Kemas Banjarmasin (TPKB).
“Efisiensi CC bisa 30 persen. Sedangkan RTG sampai 60 persen,” kata Direktur Teknik dan Teknologi Informasi dan Informasi Pelindo III, Husein Latief.
Program elektrifikasi dilakukan dalam dua versi. Pertama mendatangkan alat baru dengan disain elekrik. Kedua, merubah peralatan bertenaga disel menjadi elektrik.
Elektrifikasi TPKS dan TPS hampir sama, mengubah secara total sistem penggerak dari disel ke elektrik. Sedangkan TPKB menggunakan sistem kombinasi. Artinya, peralatan yang sudah dielektrifikasi tetap menggunakan cadangan disel pada masing-masing unit.
Ditambahkan, disel akan menyala pada saat listrik bermasalah. Proses pergantian tenaga disel ke listrik tersebut juga sudah dicoba di Terminal Petikemas Nilam Timur Tanjung Perak Surabaya. (Ganefo)
Teks Foto: Dirut PT TPS, Dothy (belakang), dan Manajer Area Surabaya Utara PLN, Adriansyah.