PMI, BINDA Papua bersama Dinas TPH Kab. Jayapura dan Kelompok Tani Tanam Perdana Jagung Hibrida

  • Whatsapp

SENTANI – Papua Muda Inspiratif (PMI) dibawah pengawasan BINDA Papua bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura menggelar penanaman jagung jenis Hibrida perdana di lahan seluas 40 Ha di samping GOR HMS Toware di Kampung Kwadeware Distrik Waibhu, Kabupaten Jayapura, Rabu (27/7/2022).

Penanaman jagung Hibrida yang dilakukan oleh enam kelompok tani asli Papua ini adalah program nasional untuk mendukung ketahanan pangan di daerah setempat, selain itu untuk mendukung pelaksanaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) ke-VI tahun 2022 pada Oktober mendatang, yang direncanakan akan dihadiri secara langsung oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

“Kegiatan ini berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 09 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan di Papua dan Papua Barat, yang salah satunya program ketahanan pangan nasional,” kata Direktur Papua Muda Inspiratif (PMI) Provinsi Papua, Neil Leonardo Aiwoy.

Neil juga menyebut, seharusnya Billy Mambrasar selaku Direktur Utama PMI yang hadir, tapi pada saat kegiatan ini tidak dapat hadir dikarenakan adanya kegiatan khusus.

“Namun nantinya beliau sudah berkomitmen untuk berkantor di Jayapura dalam mendukung program kegiatan ini,” sebutnya.

Ia menyampaikan, pihaknya akan membuka lahan seluas 83,63 hektare, untuk menanam jagung jenis hibrida namun saat ini baru dapat membuka lahan seluas 40 hektare atau mencapai 50 persen.

“Kita akan prioritaskann untuk 10 Ha pertama, yang nantinya akan dipanen oleh Bapak Priseden. Bapak Presiden akan berkunjung ke Jayapura pada 24 Oktober 2024 untuk beberapa agenda diantaranya membuka pelaksanaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) ke-VI, juga meresmikan kantor Papua Youth Inspiratif (Papua Muda Inspiratif) di Kotaraja dan panen raya perdana di Kampung Kwadeware, Distrik Waibhu. Jadi yang kita tanam sekarang akan terus bertahap hingga semua lahan bisa ditanami,”jelasnya.

Diakuinya, akan ada kendala yang dihadapi, yakni penyesuaian di tiga bulan pertama, yang dikatakannya akibat bercocok tanam bukan budaya masyarakat setempat, namun diyakini pada bulan selanjutnya sudah akan ada perubahan seiring hasil yang diperoleh.

“Tidak ada pilihan laiin, kita harus coba, memang ini tantangan, karena biasanya cocok tanam warga disini hanya skala rumah tangga, bukan industri seperti ini. Maka itu, kita tidak tanam sekaligus, namun bertahap sehingga panennnya juga begitu, sehingga petani bisa bersemangat. Bibit hibrida ini bisa panen di 90 hari,”katanya.

Dikatakannya lagi, upaya pertanian jagung diwilayah tersebut untuk lahan percontohan di Papua. Tiga kampung yang menjadi target yakni, kampung Kwadeware, Doyo Lama dan Doy Baru.

“Ini harus menjadi percontohan, kita harap bisa berhasil dan membangkitkan gairah para petani kita, ya paling tidak di Kabupaten Jayapura dulu bisa sukses. Tanah ini tetap milik masyarakat adat, dan hasilnya akan milik mereka, kami hanya menginisiasi, dan mengawal sampai penjualan nanti,”ucapnya.

Sementara itu, Pjs. Kabinda Papua Mayjen TNI (Purn) Gustav Agus Irianto menyampaikan, tujuan dilaksanakannya kegiatan ini guna menumbuhkan bakat dari pemuda Papua untuk mencintai tanaman.

“Mudah-mudahan usia jagung ini bisa tepat waktu sekitar 90 hari sampai dengan 100 hari untuk dapat dilaksanakan panen raya pada 24 Oktober 2022 nanti, yang bersamaan dengan kunjungan bapa Presiden RI ke Jayapura guna membuka pelaksanaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara ke-VI tahun 2022,” ucapnya.

Ondofolo Kampung Bambar Orgines Kaway turut mengapresiasi program penanaman jagung oleh PMI bekerjasama dengan BINDA dan Pemerintah Kabupaten Jayapura

“Saya berharap supaya kelompok muda Inspirasi ini bisa terus membina masyarakat, supaya tim ini bekerja terus dan Dinas terlibat, jangan masyarakat lepaskan, bina mereka untuk menjadi petani yang betul-betul jadi. Jagung mau hasilnya baik itu hanya kalian (Dinas) yang tahu, masyarakat hanya ikuti apa yang diarahkan,”ucapnya.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikuktura Kabupaten Jayapura David Anjang Zakaria mengapresiasi program PMI. Pihakknya mengaku akan terus terlibat mendampingi para petani hingga program ini sukses dan berkesinambungan.

“Kami dari pemerintah dalam hal ini Dinas TPH, kami akan terlibat langsung memberikan bimbingan kepada petani disini. Untuk lahan yang ada kita lebih produktifkan, bekerjasama dengan adat. Kami bersama akademisi, STIPER, BPTP kita siap mendampingi program pengembangan jagung ini,”katanya.

“Kami apresiasi keterbukaan dan keikhlasan bapak-bapak ondoafi yang menerima kita atas program PMI ini, dan kami akan dampingi terus dan berkelanjutan sehingga menjadi lahan produktif, dan menjadai sasaran kami adalah masyarakat tani di sini,”tutupnya.

CAPTION FOTO: Nampak penanaman perdana jagung hibrida di Kampung Kwadeware, Distrik Waibhu, Kabupaten Jayapura.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait