Bangkalan- Melihat perkembangan situasi dan kondisi terkini masyarakat madura, IKA PMII dan PMII Zona Madura menggelar pertemuan darurat tadi malam di rumah kediaman Ketua IKA PMI Cabang Bangkalan Mathur Husyairi.
Di rumah anggota DPRD Jawa Timur tersebut mereka berdiskusi secara Hybrid, yaitu daring dan luring.
Hadir dalam Diskusi tersebut Bendahara Umum IKA PMII Jawa Timur Firman Syah Ali, Ketua Cabang IKA PMII Bangkalan Mathur Husyairi, Ketua Cabang IKA PMII Sampang Imam Abu Chalid, Ketua Cabang IKA PMII Pamekasan Atiqullah Sholeh, Sekretaris PC IKA PMII Sumenep Mulyadi.
Selain para Ketua Cabang IKA PMII, hadir juga para Ketua Cabang PMII Zona Madura, antara lain Ketua Cabang PMII Bangkalan Kholil, Ketua Cabang PMII Sampang M Nadzir Fatihil Haq, Ketua Cabang PMII Pamekasan Moh Lutfi dan Ketua Cabang PMII Sumenep Qudsiyanto.
Selain para ketua Cabang PMII dan IKA PMII se-Madura, hadir juga para kader PMII zona Madura dalam diskusi dan pernyataan sikap tersebut.
Tema Diskusi adalah Madura Darurat Radikalisme. Artikel viral tulisan Ketua PCNU Pamekasan menjadi pilihan tema karena kejadian demi kejadian semakin mengarah pada kebenaran tulisan Pengasuh Ponpes Sumber Anom Pamekasan tersebut.
Hasil Diskusi dituangkan dalam pernyataan sikap sebagai berikut :
1. Merasa prihatin dengan eskalasi penistaan dan persekusi terhadap ulama dan kader NU di Madura.
2. Meminta segenap unsur masyarakat untuk menghentikan cara-cara kriminal dalam mengekspresikan perbedaan pendapat.
3. Mengajak seluruh warga PMII di Madura untuk selalu siap siaga menjaga marwah NU dan Ulama.
4. Mendesak aparat penegak hukum untuk segera memproses semua laporan masyarakat tentang penistaan terhadap ulama dan NU yang sampai saat ini tidak jelas tindak lanjutnya.
Wakil Ketua IKA PMII Jawa Timur Yok A Zakaria mengapresiasi acara rapat darurat, diskusi terbatas yang berakhir dengan pernyataan sikap tersebut.
“Kita patut bangga karena kaderisasi PMII di Jawa Timur berhasil dengan baik. Terbukti PMII dan IKA PMII Zona Madura selalu bergerak cepat dan lincah dalam merespon fenomena dan dinamika masyarakat Madura terkini. Semoga Aparat Penegak Hukum betul-betul tergerak dengan statemen bersama para aktivis jalanan dan aktivis gedungan ini” pungkas mantan Ketua PKC PMII Jawa Timur paling legendaris tersebut. (Red)