BANYUWANGI, beritalima.com – (29-30 Desember 2018) di Hutan Mangrove Kili Kili Tegalpare Desa Wringin putih Kec. Muncar di adakan Pelatihan Kepemimpinan dan Keorganisasian oleh Pengurus PMII Komisariat STES IHYA’ ULUMIDDIN Banyuwangi, Pelatihan ini selain memberikan bagaimana cara berorganisasi dan memimpin suatu organisasi di ikuti oleh puluhan kader PMII se Banyuwangi. Acara Pelatihan di buka langsung oleh ketua PC PMII Banyuwangi Puri Indra.
Di sela sela kegiatan para peserta melakukan penanaman pohon Cemara bersama Pokmas BARET, ini dilakukan sebagai salah satu cara memberikan sedekah oksigen di kawasan Hutan Mangrove Kili Kili serta melaksanakan Bakti Sosial di masyarakat.
Dalam pelatihan ini Ketua STES IHYA’ ULUMIDDIN Banyuwangi KH. Fauzan S.Pd, MM hadir sekaligus memberikan materi Kepemimpinan terhadap peserta pelatihan, basic beliau sebagai pemimpin dari 4 lembaga pendidikan menjadi salah satu rekomendasi bagaimana memimpin suatu lembaga dengan baik.
“Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para kader PMII yang terus berproses meningkatkan kemampuan untuk menjadi pemimpin dan berorganisasi dengan baik” kata KH. Fauzan S.Pd, MM saat di konfirmasi wartawan.
Selain KH. FAUZAN, pemateri lainnya juga hadir memberikan ilmunya kepada peserta pelatihan mulai dari tata cara persidangan, Kepemimpinan serta wirausaha.
“Pelatihan ini merupakan gawe ke sekian kali nya dari Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat STES IHYA’ ULUMIDDIN Banyuwangi Pelatihan di laksanakan di kawasan konservasi mangrove ini selain memberikan pengetahuan bagaimana berorganisasi dan bagaimana memimpin suatu organisasi juga dimaksudkan untuk lebih mendekatkan mahasiswa terhadap alam dan kehidupan sosial, karena selain mereka sebagai aktivis kampus mereka juga makhluk sosial yang harus paham dengan dinamika sosial” Kata Abdul Rosid selaku Ketua Panitia.
Mabinkom PMII STES Fajar Isnaini ketika di konfirmasi terpisah menyampaikan bahwasanya kader PMII harus selalu bisa menselaraskan antara dunia kampus dengan kepekaan mereka terhadap alam, maupun sesama manusia, dengan pelatihan ini diharapkan kader mampu menjadi pemimpin yang baik dan peduli pada lingkungan dan alam.
“Kita harus mampu menyelaraskan antara dunia kampus dengan kepekaan terhadap alam, harapan kami dalam pelatihan ini mampu menumbuhkan rasa kepemimpinan yang baik dan peduli terhadap lingkungan.” Tegas Fajar.
(Bi)