JAYAPURA, beritalima.com – Pengurus harian KONI Kabupaten Merauke mempertanyakan kesiapan perhelatan PON 2020 Provinsi Papua, yang dinilai hingga menyisakan 3 tahun ini terkesan lamban.
urung dilantiknya Sub PB PON 2020 Kabupaten Merauke, padahal pelaksanaan PON 2020 Papua hanya menyisakan tiga tahun jelang perhelatan bergengsi tersebut.
Wakil Ketua I KONI Kabupaten Merauke Samuel Tanalepy kepada awak media di Jayapura mengaku jika kedatangannya ke Jayapura untuk bertemu KONI Papua untuk menyampaikan kesiapan KONI Merauke dalam pergelaran PON 2020, setelah sebelumnya pihaknya berkoordinasi dengan PB PON pusat terkait hal itu.
“Dari lima klaster di Papua KONI Merauke sebagai salah satu klaster yang akan melaksanakan PON 2020, hari ini dan kemarin datang ke KONI Provinsi Papua dengan harapan KONI Papua dapat menangkap keinginan KONI Merauke dalam Persiapan PON 2020 mendatang, karena ini juga petunjuk PB PON Pusat,”kata Samuel, Selasa (23/5/2017).
Selain itu juga, lanjut Samuel, kedatangan pihaknya ke KONI Papua di Jayapura untuk meminta KONI Papua bisa berkoordinasi dengan PB PON Papua terkait semua kesiapan PON 2020 Papua. Dan meminta PON tidak dicampur adukan dengan Politik.
“Kami harapkan PON Papua tidak dicampur adukan dengan politik, olahraga ya olahraga, politik ya politik, jangan dicampur kalau mau PON Papua sukses,”tegasnya.
Sementara, sekretaris KONI Merauke Antonio Liberto mempertanyakan urung dilantiknya kepengurusan Sub PB PON Merauke.
“Sampai saat ini belum ada pelantikan sub PB PON di Merauke, padahal sudah sejak 2015 terbentuk,”katanya.
Menurutnya, dengan dilantiknya Sub PB PON Merauke, kemudian bisa cepat bekerja dan mempersiapkan segala sesuatu untuk suksesi PON 2020.
“Karena Kabupaten Merauke siap untuk dilantik panitia Sub PB PON nya. Kami berharap panitian PB sub PON Papua dapat melantik semua sub PON di lima klaster yang ada sehingga kami bekerja ada payung hukum, dan koordinasinya juga dapat terarah,”tegasnya.
“Jangan sampai Panitia PB PON Papua Juga mengangkat isu-isu politik dalam rangka persiapan PON yang ada, sehingga menghambat. Jadi komitmen tetap haris diperhatikan,”sambungnya.(Ed/Papua).