Pondok Baca Kampung Brongkendik Ikut Lomba Perpustakaan Provinsi Papua Barat

  • Whatsapp

FAKFAK, beritalima.com – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Papua Barat
selenggarakan Lomba Perpustakaan Tahun 2017, dengan menurunkan Tim
Penilai di sejumlah kabupaten di wilayah Papua Barat.
Tahun ini, terdapat perpustakaan dari empat Kabupaten, yakni Kabupaten
Fakfak, Manokwari, Teluk Wondama, dan Kabupaten Raja Ampat, yang
diikutkan dalam lomba ini.

Di Fakfak, Sabtu (6/5/2017, Pondok Baca Kampung Brongkendik, Distrik
Fakfak Tengah Kabupaten Fakfak, didatangi Tim Penilai dari Kantor
Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Papua Barat, untuk menilai
beberapa kriteria yang ditentukan panitia lomba, antara lain banyaknya
judul dan jumlah buku, jumlah pengunjung, tata cara pengelolaan,
sarana dan prasarana.

Ketua Tim Juri Lomba Perpustakaan Provinsi Papua Barat, Yohan Fredrik
Rumaropen, S.Pd, menjelaskan data lapangan ini dikumpulkan dari semua
perpustakaan peserta lomba, lalu keputusan hasil penilaian akan
diumumkan pada akhir bulan ini, di Manokwari, ibukota Provinsi Papua
Barat.

”Uniknya, Pondok Baca di Fakfak ini adalah satu-satunya perpustakaan
yang berada di kampung,” ujar Yohan, yang sehari-hari bertugas di
Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Papua Barat.
Pondok Baca Kampung Brongkendik, digagas pendiriannya pada tahun 2008
lalu, oleh kelompok pemuda Kampung Brongkendik, Distrik Fakfak Tengah.
”Hanya beberapa buku dari sumbangan kawan-kawan yang berempati dengan
kemerosotan minat belajar anak-anak Papua, khusunya yang bersekolah di
kampung-kampung terpencil,” kisah Reki Ramos Sineri, salah satu
penggagas berdirinya Pondok Baca Brongkendik.
Hingga saat ini, tercatat sedikitnya 500 judul buku yang dimiliki
perpustakaan Pondok Baca Kampung Brongkendik, sedang jumlah buku sudah
mencapai 200 eksemplar.
Mulanya, Pondok Baca memanfatkan satu rumah warga, yang dijadikan
Sekretariat Orang Muda Katolik (OMK), di kampung ini, menjadi Ruang
Baca. Namun, karena kapasitas yang kecil, pemerintah Kampung
Brongkendik menyetujui usulan pembangunan Perpustakaan, bersumber dana
PNPM Mandiri Respek tahun 2011.
Dewan Stasi Gereja St. Yosep Brongkendik-Raduria-Hambriangkendik, pun
menyetujui halaman gereja menjadi lokasi pembangunan Perpustakaan
Kampung. Perpustakaan seluas 3 X 8 meter persegi, mulai difungsikan
pada awal tahun 2012.
Tim Penilai dari Provinsi Papua Barat, yang didampingi pejabat dari
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Fakfak, saat meninjau
Pondok Baca ini, menganggap Perpustakaan ini mulai terasa sempit pula,
karena terus bertambahnya stok buku dan minat belajar anak-anak.
Abraham Gewab, Kepala Kampung Brongkendik berharap, pemilik tanah
adat di kampung ini kiranya mau menghibahkan lahan yang lebih luas
untuk pembangunan baru perpustakaan.
Selain kegiatan membaca dan belajar, pengelola Pondok Baca Kampung
Brongkendik, juga menyelenggarakan banyak kegiatan lain, misalnya
kegiatan seni dan budaya seperti melukis dan mewarnai gambar
tokoh-tokoh pejuang, pemandangan alam, animasi dan kartun. Anak-anak
juga diajak berlatih alat musik perkusi, dari alat dan bahan dari
lingkungan sekitar. [try]

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *