Potong Sapi, Mencerminkan Pada Kisa Nabi Ibrahim dan Kepedulian Terhadap Sesama

  • Whatsapp

Alih Hindom  Sumbang Satu Ekor Sapi Untuk di Sembelih

Fakfak,beritalima – Ketua NahdatulUlama cabang Fakfak dan juga selaku ketua Forum Umat beragama dikabupaten Fakfak menjelang hari raya IdulAdha 1437 H, Senin siang (11/9) Pukul,11.30 Wit Ketua NU Ali Hindom,Spd. ditemui Wartawan beritalima ditempat kediamanya  yang bertempat dijalan Dana weria Rt.10 Kelurahan DanaWeria Distrik Fakfak Tengah, mengatakan  hari raya kurban bagi kaum muslimin dan muslimat diseluruh dunia bahkan  dijagat raya serta  khususnya kita yang berada di kabupaten Fakfak  warga  kampung DanaWeria distrik Fakfak tengah antusias menyaksikan penyembelihan hewan kurban jenis sapi jatan, pada hari ini Lebaran Idul Adha hari ini merupakan kesempatan warga saling berkumpul bersama-sama familinya Ujar Ali Hindom SP.d yang mana telah menyumbangkan satu ekor sapi jantan  untuk dikorbankan dengan harga 8 juta Rp.atau .dan dibagikan kepad para fakir miskin,janda,duda dan para yatim piatu yang membutuhkan.

Maksud  Tujuan  kegiatan tersebut adalah meningkatkan ketakwaan pengertian takwa terkait dengan ketaatan  seorang hamba kepada sang Kholik untuk menjalankan  perintah-Nya tingkat ke takwaan seseorang dapat diukur dari kepedulian terhadadap sesama serta meningkatakan kesabaran Nabi Ibrahim dan Ismail hasil dari sebuah pemahaman atas keyakinan dan keimanan yang mutlak kepada Allah adalah sebuah kebenaran.Hikmah yang dapat kita ambil   dari kisah ini adalah bagaiman kita mampu memahami bagaiman hakikat sabar,itu bukan sekedar menahan marah,menahan emosi tetapi lebih dari itu sebuah kesadaran haruslah datang dari jiwa yang dipenuhi akan keyakinan dan keimanan atas kebenaran yang datang dari Allah.

Dan mencoba bercermin dari kisah Nabi Ibrahim dan sekedar mengambil pelajaran bahwah ketika Nabi Ibrahim mendapat perintah untuk menyembelih anaknya dan setelah melalui pengolakan batin yang luar biasa akhirnya ia memantapkan hati untuk melaksanakan  perintah tersebut ikhlas yang dalam hal ini ia menyadari bahwah Alla yang telah memberinya anugerah keturunan yang sangat  didambahkannya dan Allah pun yang akan mengambil kembali,harta,kekuasaan,jabatan,hidup dan mati dan keturunan serta anugerah kenikmatan yang kita rasakan pada kakikatnya adalah milik  Allah dan setiap saat  atau kapanpun Allah menghendaki maka dia berhak untuk mengambilnya kembali pada saat itu kita diuji apakah kita sanggup merelakan apa yang menurut kita  adalah milik kita sendiri untuk diambil kembali oleh pemilik yang hakiki.Jelas Ali Hindom SP.d

Provinsi Papua Barat kabupaten Fakfak saya menghimbauw kepada kaum muslimin dan muslimat selamat memasuki dan merayakan hari raya kurban 1437 H, hari raya IdulAdha mari kita melaksanakan Solat It bersama-sama dilapangan,mesjid sekaligus juga jemaat terbanyak diIndonesia mari kita  mengenang para saudara-saudari muslimin-muslimat diseluruh dunia dan khusnya Negara Republik Indonesia diPapua Barat kabupaten Fakfak  bahkan  juga yang berada di Mekah yang mana sedang menjalankan Ibadah Haji.

Mereka juga  melaksanakan Ibadah Haji  bahkan menjalankan rukun ke-5 panggilan Allah Sobahana Wata Allah Tuhan Yang Maha Besar jadi kami yang belum mendapatkan kesempatan  melaksanakan sala satu rukun yang biasa kita laksanakan  itu kalau punya reseki bisa mempersembahkan hewan kurban dan tidak dipaksakan juga contohnya,ayam satu ekor,kambing,domba atau sapi untuk di sembeli dagingnya di serahkan kepada fakir miskin.Jelas Ketua NU.

Kegiatan penyembelihan hewan Qurban adalah kegiatan rutin tahunan yang sudah menjadi tradisi,selain merupakan ibadah yang harus terus dijaga dandilestarikan karena memiliki makna yang dalam yaitu bukan hanya meningkatkan hubungan Vertikal dengan Allah SWT,tetapi juga  meningkatkan Ukhuwah,meningkatkan hubungan horizontal dengan sesama.

Dan alhamdulila tahun ini ada peningkatan Mudhori di Cihaurkuku,berarti adanya peningkatan kesejahteraan dan peningkatan ketaqwaan dan ketaatan kepada Allah SWT pada masa yang akan datang,diharapkan para petugas terdiri dari orang tua,tetapi  melibatkan anak-anak mudah muda,agar lebih tahu tentang agama,khususnya masalah qurban,lebih tahu tentang lingkungan sosialnya,sehingga lebi menyadari akan peran dan tanggung jawab sebagai generasi penerus.(Amatus.Rahakbauw)

 

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *