PURWAKARTA, beritalima.com | Beginilah aktivitas Mak Wati, perempuan paruh baya asal Purwakarta, Jawa Barat.
Setiap hari harus berjalan menarik gerobak mencari rongsokan demi mendapatkan Rp 20 ribu atau kadang mencapai Rp 30 ribu.
Ironisnya, dia dengan sang cucu yang saat ini baru duduk di kelas 6 SD bukan Keluarga Penerima Manfaat sehingga tidak tersentuh bantuan sosial dari program – program penanganan kemiskinan.
Mereka hidup di gubuk yang berdiri di tanah bengkok sekitar 100 meter dari Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) di Kampung Sukamaju, Kelurahan Ciseureuh.
Selain mencari rongsokan, Mak Wati juga harus mencari kayu bakar untuk memasak.
“Saya berharap mendapat bantuan seperti orang lain”, pungkas perempuan yang saat ini harus berjuang sendiri membesarkan cucunya. (Pathuroni Alprian)