PPDB Surabaya 2021 Buka Jalur Prestasi Bagi Penghafal Kitab Suci, Ning Lia: Patut Diapresiasi

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com | Dibuka mulai 10 Juni 2021, PPDB SMP Negeri Surabaya dilakukan melalui enam jalur, yaitu Afirmasi Inklusi, Afirmasi Mitra Warga, Perpindahan Tugas, Prestasi Rapor, Prestasi Lomba, dan zonasi. Yang menarik, pada PPDB kali ini, Dinas Pendidikan Kota Surabaya membuka kesempatan kepada seluruh penghafal kitab suci untuk mendaftar di jalur prestasi. Kitab suci yang dimaksud adalah semua agama, baik Al-Qur’an, Injil, Tripitaka dan Weda.

Dijelaskan oleh Kepala Dindik Kota Surabaya Supomo pada 20/5 lalu, bahwa penghafal kitab suci termasuk anak berprestasi. Ketentuan ini, berlaku untuk PPDB jenjang SDN maupun SMPN PPDB. Dengan penambahan ini, berarti peserta yang bisa mendaftar di jalur prestasi tidak hanya pandai di bidang akademik, prestasi olahraga, dan seni.

Fakta ini mendulang apresiasi pemerhati pendidikan. Adalah Ning Lia Istifhama, aktivis perempuan yang sebelumnya berulang kali menyampaikan opini tentang urgensi sekolah tatap muka, terutama di tingkat PAUD hingga SMP, menjelaskan apresiasinya pada Dindik Surabaya. Hal ini disampaikan saat ditemui awak media pada 8/6/2021 di kediamannya.

“Kebijakan Dindik Surabaya patut diapresiasi karena memiliki konteks positif, diantaranya adalah mencakup 4 hal unsur manfaat. Pertama, kebijakan tersebut merupakan penguatan sikap toleransi di lingkungan sekolah. Kedua, penguatan spirit agama sebagai bagian pembentukan character building pada anak didik. Ketiga, stimulus bagi orang tua agar menginternalisasi pengetahuan dan didikan agama bagi anaknya. Keempat, stimulus bagi anak-anak agar meningkatkan kemampuan menghafal.”

Doktoral Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel Surabaya tersebut juga menekankan relevansi kebijakan tersebut dalam anjuran agama.

“Sebagai contoh, kita yang umat muslim, dapat merelevansikan kebijakan tersebut dengan ajaran Islam. Dalam hal ini, Rasulullah SAW telah mengajarkan agar kita memuliakan Al-Qur’an. Yakni, membaca, mempelajari dan mengamalkan Al-Qur’an. Kemudian, dorongan menghafal Al-Qur’an bagi anak-anak, adalah bentuk reminder bahwa penting menumbuhkembangkan aspek kognitif anak, diantaranya dengan mendidik anak untuk sering berlatih hafalan”.

Sosok millenial yang termasuk dalam 22 Tokoh Muda Inspiratif Jatim versi Forum Jurnalis Nahdliyyin tersebut, juga menukil sebuah hadis yang artinya: ‘Hafalan anak kecil adalah seperti tatahan pada batu dan hafalan orang sesudah tua adalah seperti menulis di atas air’. (red)

beritalima.com

Pos terkait