JEMBER, beritalima.com | Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Timur menyiapkan bantuan pakan ternak dan dokter hewan, bagi korban erupsi Gunung Semeru di Lumajang.
Hal ini, guna meringankan dan membantu beban para peternak yang terdampak erupsi Gunung Semeru Lumajang, Selasa (7/12/2021).
Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Jawa Timur, HM. Arum Sabil menyampaikan, sesuai dengan pesan dari Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati, bila ingin membantu agar tidak memberikan sembako atau pakaian.
“Karena sudah over kapasitas, dan yang dibutuhkan saat ini dana,” katanya, Selasa (7/12/2021).
Menurut pria asal Jember itu, pihaknya langsung melakukan mapping, mitigasi bencana dan assesment, guna mengetahui apa yang harus di lakukan di lapangan.
“Info yang kami dapat dari Kwarcab Lumajang, untuk kebutuhan pangan saat ini sudah berlebih,” ucapnya.
Dengan demikian, pihaknya saat ini fokus pada hewan ternak yang terkadang lepas dari perhatian. Karena, menurutnya, kebutuhan pangan ternak juga harus di pikirkan.
“Tanah-tanah disitu yang tumbuh rumput sudah tertutup debu. Oleh karena itu pramuka hadir untuk support pakan ternak. Nantinya akan kita kirim countinue, kepada para peternak yang ada disitu,” ucapnya.
Sedangkan penyebaran bantuan pakan ternak, pihaknya membawa satu truk pangan ternak.
“Hari ini satu truk, satu karungnya 50 kg, nanti akan disalurkan dibantu pasukan Brigade Penolong 13 Kwarda Jatim,” katanya.
Bukan hanya pakan ternak saja, Arum Sabil juga membawa beberapa tenaga medis hewan. “Tidak hanya masalah makannya saja, tapi kami pikirkan juga kesehatannya,” ungkapnya.
“Hari ini obat-obatan untuk hewan sudah kita siapkan, dan tim dokter dari Kwarda Jatim juga sudah kita luncurkan. Tentunya, kami juga bersinergi dengan Dinas Peternakan Provinsi,” sambungnya.
Selain itu, Arum Sabil mengajak masyarakat agar berbagi peran, sesuai instruksi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
“Setelah kita menyelamatkan manusianya, maka kita selamatkan ternaknya terkait ekonominya,” terangnya.
“Selanjutnya, mulai bersama-sama memikirkan irigasi pertanian disitu, kemudian infrastruktur transportasi dan juga hunian yang menjadi prioritas sebagai tempat tinggal mereka,” tukasnya.
Terpisah, Dokter Hewan Kabupaten Lumajang, Rofiah mengungkapkan, dilokasi bencana alam, banyak hewan ternak yang mengalami luka-luka dan cidera.
“Sebagian besar kena abu panas, jadi banyak yang luka-luka. Ada juga yang cidera patah tulang, dan lain sebagainya. Karena terburu-buru saat evakuasi. Yang paling banyak terkena gangguan saluran pernafasan,” katanya. (Sug)