Usai melaksanakan kunjungan kerja di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Haul dan Khotmil Quran di Pondok Pesantren (Ponpes) Kyai Haji Aqiel Siroj (KHAS) Kempek, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (20/10) petang.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan saat datang ke Ponpes ingat pesan para kyai bahwa cinta tanah air sebagian dari iman.
“Teladan itu menunjukkan beriringan. Peran para Kyai termasuk Kyai Aqiel Siroj telah membuat Indonesia bisa merawat keberagaman dan kebinekaan,” ujar Presiden Jokowi.
Indonesia, lanjut Presiden, merupakan negara dengan muslim terbesar karena banyak kepala negara yang tidak tahu dan hal ini juga pernah disampaikan kepada Raja Salman saat berkunjung ke Indonesia.
“Keragaman itu sudah jadi hukum Allah, anugerah Allah kepada Bangsa Indonesia yang harus dirawat, ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Wathoniyah,” tambah Presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga sampaikan agar dengan keragaman tersebut jangan sampai terpecah. Emir Qatar, tambah Presiden, juga disampaikan hal yang sama saat hadir di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat kemarin.
“Presiden Jokowi nanti saya akan kembali ke Indonesia dan nanti tolong antar saya diving ke Raja Ampat,” ujar Presiden menirukan kalimat Emir Qatar.
Mengenai investasi, Presiden Jokowi sampaikan agar Qatar turut investasi dan disetujui untuk berinvestasi di infrastruktur dan tourism.
“Ketika ada gesekan atau pertikaian segera selesaikan,” tutur Kepala Negara menirukan pesan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani.
Sementara itu, Ketua Ponpes KHAS Kempek K.H Muhammad Mustofa Aqiel Siroj menyampaikan terima kasih atas kehadiran Presiden Jokowi di acara kali ini.
“Beliau sangat memperhatikan pesantren dan Beliau membawa zikir dan tahlil di Istana,” ungkap Kyai.
Ketua Umum PB NU K.H. Said Aqiel Siradj menyampaikan bahwa Nabi Muhammad diutus untuk menyampaikan prinsip moderat, tidak liberal, dan kontekstual.
“Islam dibawa ke Indonesia oleh Wali Songo dan di Cirebon oleh Sunan Gunung Jati. Islam di Nusantara menghormati budaya yang ada di sekitar,” ujar Kyai Said.
Pondok pesantren di Indonesia, menurut Ketua Umum PB NU, sekarang jumlahnya lebih dari 21 ribu.
“Masyarakat Timur Tengah banyak yang ingin belajar tentang Islam yang ada di bumi Nusantara, Indonesia,” urai Ketua Umum PB NU seraya menyampaikan ormas di Indonesia berjumlah 349 ribu.
Saat kunjungan ke Pondok Pesantren (ponpes) KHAS Kempek, Cirebon, Presiden Jokowi turut meninjau LKM Syariah KHAS Kempek), Bank Wakaf Mikro.
Dalam agenda kali ini, Presiden Jokowi didampingi oleh Seskab Pramono Anung, Ketua DPR RI Setya Novanto, Ketua OJK, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Ketua Umum PB NU K.H. Said Agiel Siradj. (EN/DNS/ES)