BANDUNG, beritalima.com –
MENKO Maritim Luhut Pandjaitan mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana membangun kembali Narasi Kemaritiman Indonesia yang dicetuskan oleh Presiden pertama RI Soekarno dan sempat terhenti setelah masa pemerintahannya.
“Sekarang Presiden ingin menghidupkan kembali wacana Narasi kemaritiman ini dan akan membuat buku putihnya,” ujarnya kepada wartawan seusai menyampaikan keynote speech pada temu akbar Alumni Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB), di kampus ITB Bandung, Sabtu (13/8).
Dipaparkan Luhut, bahwa untuk meningkatkan ketahanan energi Indonesia akan meningkatkan investasi di bidang migas, mengembangkan kawasan pertumbuhan berbasis energi, membangun kilang minyak baru, membangun kilang mini, dan membangun jaringan pipa gas.
“Untuk mewujudkan hal itu dibutuhkan dukungan pendanaan dan tenaga insinyur. Ketahanan energi penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, karena ketergantungan terhadap impor minyak bisa membuat ekonomi kita sulit bertumbuh dan terlalu cepat panas,” ujarnya.
Menurut dia, selama ini Indonesia agak lalai memperhatikan kebutuhan domestik dengan terlalu banyak mengekspor. “Pemerintah akan mendorong pembangunan industri petrokimia dan turunannya, serta akan mengurangi impor,” katanya.
Saat ditanya tentang perkembangan tol laut, Menko menyampaikan tekad pemerintah untuk membenahi dan menggunakannya dengan maksimal.
“Kita akan segera membenahi pantai timur Sumatera karena saat ini tidak ada kapal muat yang bisa membawa barang dengan biaya lebih murah disana. Kemudian, laut di sebelah barat Sumatera, yaitu Padang, Sibolga, Meulaboh, juga belum optimal pemanfaatanya. Begitu juga di sebelah selatan Jawa, dari Genteng sampai Banten, juga Laut Jawa, masih harus dioptimalkan pemanfaatannya. Presiden sudah memerintahkan untuk memperbaiki keadaan di tempat-tempat tersebut,” kata Luhut.
Itu sebabnya, jelas Luhut, Presiden Joko Widodo memintanya agar memperbanyak pengadaan kapal dalam rangka membangun narasi kemaritiman,
“Kami juga sedang menjajagi kerjasama dengan ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) dalam pengadaan kapal kecil yang bisa menjadi feeder untuk membantu membawa barang dari logistic base. Hal ini diperlukan agar pada waktu musim pengiriman barang, kapal dari Jawa tidak sulit masuk ke pulau-pulau kecil,” ujarnya kepada wartawan.
Reporter: Pahala Simanjuntak