GRESIK,beritalima.com- Sudaryono (57), warga Dusun Ngering RT 2 RW3 Desa Sukoanyar Kecamatan Cerme di usia tuanya harus mengalami nasib yang menyedihkan. Pria sebatangkara ini mengalami kelumpuhan akibat sakit dideritanya. Ia harus terlantar sendirian dirumahnya tanpa ada yang merawatnya.
Ketika,berita metro mendatangi rumahnya, Sudaryono, terlihat berbaring telanjang diruang tamu tanpa sehelai pakaian. Ia hanya beralaskan tikar dan bantal saja. Tubuhnya hanya ditutupi sehelai selimut kecil. Dari dalam rumah semi permanen itu, terasa bau pesing menyengat dihidung sebab sehari-hari Ia membuang air kecil ditempatnya berbaring.
Feri Sulistiono,tetangganya menceritakan, kelumpuhan yang diderita Sudaryono ini akibat dari penyakit darah tinggi yang lama dia derita. Ia memperkirakan kelumpuhan yang Ia derita sudah lebih dari satu bulan.
Untuk makannya sehari-hari, Kata Feri Sulistiono, Tetangganya harus bergantian mengantarkan makanan dan minuman. Hal itu karena keluarganya enggan merawatnya. ” disini masih da keluarga keponakannya mas, tapi nggak peduli,” kata Feri Sulistiono. Kamis (14/2/18).
Sementara tetangga yang lain bernama, Ismanto,menceritakan dirinya dan tetangga yang lain, sejak Sudaryono sakit, Ia dan tetangga berinisiatif mencari kedua anaknya namun Ia merasa kesulitan karena sudah lama anak-anaknya tidak tinggal ditempat ayahnya sejak bercerai dengan istrinya. ” Kita kesulitan mencari alamat kedua anaknya yang tinggal sama ibunya di Banyuwangi,” jelasnya.
Dikonfirmasi Hal itu, Dinas Sosial mengaku akan segera menindak lanjuti. “Habis ini saya akan kesana. Saya akan mampir ke pak Kades untuk mencari solusi,” ujar Munir, Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi Sosial.
Sebelum dikonfirmasi, mengaku sudah memperoleh beberapa informasi. ” Terkait pengobatannya mas, Dia sudah ikut KIS (Kartu Indonesia Pintar red-), jadi tidak ada masalah. Dia katanya sempat dibawa ke rumah sakit tapi karena tidak ada yang nunggu dirumah sakit akhirnya dikembalikan lagi kerumahnya,” jelasnya.
Lebih Lanjut, Munir mengatakan, akan berusaha berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk membantu kebutuhan hidup Sudaryono. ” Nanti saya minta pak Kepala Desa mengajukan proposal ke Dinsos agar kita bisa memebri bantuan,” tambahnya.
“Semua harus bertanggung jawab, tidak hanya Dinsos, Kepal Desa juga harus bertanggung jawab dan semua masyarakat disekitarnya,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil DPRD Gresik, Nur Qolib juga ikut angkat bicara. Ia merasa prihatin. ” Kepala Desa mestinya jauh-jauh hari melaporkan kejadian itu,” ujarnya
Dari Kasus tersebut, Nur Qolib mengindikasikan adanya ketimpangan ekonomi di masyarakat Kabupaten Gresik ” Ini berarti ada ketimpangan di masyarakat. Gresik sebagai kota industri dengan UMK tertinggi kedua, mestinya tidak ada kasus seperti itu,” pungkasnya.(Ron)