MAKASSAR. Program Studi S1 Kimia Universitas Teknologi Sulawesi (UTS) menggelar seminar nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Adapun tema seminar “ Strategi Penerapan Integrated Management System dan Tata Kelola K3 dalam Penyelarasan Indonesia Berbudaya K3 ”.
Seminar Nasional digelar di Travellers Hotel Phinisi, Sabtu (29/2/2020) diikuti 150 peserta yang terdiri dari pelaku industri, beberapa perguruan tinggi di antaranya, Politeknik Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Bulukumba, Politeknik ATI Makassar) serta SMK-SMTI Makassar.
Demikian ditegaskan Ketua Prodi S1 Kimia UTS, Nur Hikmah Wahab, ST, MT kepada media Ahad (1/3/2020).
Dijelaskan, acara dibuka Wakil Direktur II UTS, Drs. Andi Alimuddin, M.Si.
Hadir sebagai pembicara QHSE Mng. Tanjung Power Indonesia PT.Adaro Power, Syahir, S.Si., dan juga menghadirkan pembicara dari kalangan praktisi K3, Drs. Ady Kurnia, M.M.
Kedua pembicara menyampaikan materi tentang strategi bagaimana pengembangan sistem K3 secara profesional di Indonesia, stategi peningkatan budaya K3 untuk daya saing internasional dan percepatan pembangunan, sistem manajemen K3 serta latar belakang pentingnya K3 di perusahaan.
Syahir mengungkapkan semua perusahaan memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat dalam suatu perusahaan tetap berada dalam kondisi aman.
“K3 merupakan suatu ilmu pengetahuan dan penerapan guna mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja. Selain itu K3 ditujukan untuk mencegah semua jenis kecelakaan yang ada kaitannya dengan lingkungan dan situasi kerja.
Dikatakannya, K3 merupakan instrumen memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja.
Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh perusahaan. K3 bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan resiko kecelakaan kerja (zero accident).
“Seorang ahli K3 harus memberikan pemahaman kepada segenap pekerja dan orang yang terkait di lokasi perusahaan. Selain itu, mulai saat ini, sejak dini, seorang mahasiswa yang ingin fokus di K3, harus mempunyai strategi dalam menanggani manajemen resiko,” jelasnya.
Drs.Ady Kurnia, menjelaskan sekelumit yang menjadi latar belakang pentingnya K3 di perusahaan yakni, K3 sebagai salah satu aspek penting dalam perlindungan tenaga kerja, K3 belum mendapatkan perhatian yang memadai dari semua pihak, jadi mengakibatkan tingkat kepedulian terhadap K3 relatif masih rendah. Komitemen pimpinan perusahaan di Indonesia pada bidang K3 relatif masih rendah.
Tuntutan global juga dalam hal perlindungan K3 semakin meningkat dan Isu HAM. K3 dan lingkungan yang terkait dengan perlindungan K3 saat ini banyak dimanfaatkan sebagai alasan pembatasan atau persaingan untuk produk.
Meskipun pemerintah terus mendorong perusahaan untuk menerapkan K3, bahkan membuat undang-undang mengenai K3, hingga saat ini K3 masih sangat sulit dibudayakan di tempat kerja. Angka kecelakaan kerja masih relatif tinggi. Pekerja dan perusahaan belum berperilaku dan berfikir K3 ketika bekerja, bekerja tidak sesuai SOP, bekerja tidak sesuai kompetensi, dan kebiasaan bekerja yang salah.
“Jadi Indonesia perlu melakukan tindakan lebih lanjut dalam meningkatkan kesadaran keselamatan dan kesehatan kerja bagi para pekerja khususnya di perusahaan,” tegas praktisi K3 tersebut.
Diharapkan acara ini mampu menyadarkan akan pentinganya penerapan K3 baik di lingkungan keluarga maupun di tempat kerja , ungkap Rizka Octavia selaku ketua panitia.
Acara seminar nasional ini, lebih meriah lagi dengan penampilan sanggar tari siswa(i) SMK-SMTI Makassar.(ila/yahya)