SURABAYA, beritalima.com – Penyakit kardiovaskular merupakan penyakit mematikan nomor satu di dunia. Menurut WHO (World Health Organization), penyakit kardiovaskular disebabkan gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah.
Ada banyak macam penyakit kardiovaskular, tetapi yang paling umum dan terkenal penyakit jantung koroner dan stroke.
Data WHO tahun 2008 menyebutkan, angka kematian akibat penyakit kardiovaskular diperkirakan akan terus meningkat, dan hingga tahun 2030 akan mencapai kisaran 30 juta per tahun.
Selain itu, di Asia, penyakit ini Iebih banyak menyerang usia muda. Hampir separuh dari mereka yang meninggal karena penyakit kronis, termasuk penyakit jantung.
Prihatin hal itu, Laboratorium Klinik Prodia mengkampanyekan pencegahan penyakit kardiovaskular pada seluruh masyarakat Indonesia dengan roadshow talkshow di 21 kota besar.
Di Surabaya, talkshow tersebut diadakan di Ruang Auditorium Grha Prodia, Jalan Diponegoro 149-151, Sabtu (30/4/2016). Talkshow dengan tema “Berdenyut Sampai Usia Lanjut” ini menghadirkan narasumber Dr Irwan Gondosudijanto SpJP FIHA dan dr Yanna Saelan SpS.
Manager Marketing Regional Prodia Surabaya, E Praptiningsih, ditemui di sela acara talkshow mengatakan, animo warga Surabaya untuk memahami perihal penyakit ini cukup tinggi. Pihaknya yang semula cuma menyediakan 150 kursi, ternyata yang hadir mengikuti lebih dari 170 orang.
Prapti menuturkan, melalui talkshow ini diharapkan masyarakat dapat mengenali penyakit kardiovaskular (PKV) dengan mengetahui tanda-tanda PJK dan stroke, serta memahami tindakan preventif untuk mencegah terjadinya PIK dan stroke.
Penyakit Jantung Koroner (PJK) dan stroke adalah penyakit yang banyak menyerang penduduk Indonesia. Kondisi ini terjadi akibat penyempitan/penyumbatan dinding pembuluh darah koroner yang mencegah darah mengalir ke jantung atau otak.
Penyebab penyakit ini adalah adanya endapan Iemak dan kolesterol pada dinding pembuluh darah yang menyuplai hati atau otak. PJK seringkali disebut sebagai ”silent killer”.
Sebagai laboratorium klinik yang mengedepankan tindakan preventif, khususnya dalam penatalaksanaan penyakit degeneratif kardiovaskular, Prodia menyediakan berbagai macam tes kesehatan.
Dalam paparannya, Dr lrwan Gondosudijanto menjelaskan, faktor resiko penyakit kardiovaskular ada yang bisa dimodifikasi dan ada yang tidak bisa dimodifikasi. Yang tidak bisa dimodifikasi adalah usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, dan ras.
Sedangkan faktor resiko yang bisa dimodifikasi adalah dislipidemia (gangguan Iemak dalam darah), diabetes, hipertensi obesitas, dan kebiasaan merokok.
Sementara itu menurut dr Yanna Saelan, faktor risiko penyakit stroke ada yang bisa dimodifikasi dan ada yang tidak bisa dimodifikasi. Yanna juga memaparkan mengenai cara mengenali tanda-tanda terjadinya stroke, serta memahami tindakan preventif untuk mencegah terjadinya stroke. (Ganefo)