SURABAYA, beritalima.com – Produktivitas sektor perikanan di Jawa Timur terus meningkat, hingga mampu memberikan kontribusi luar biasa bagi PDRB Jatim. Karena itu, Pemprov Jatim terus mengembangkan sektor ini mulai hulu hingga hilir agar hasilnya lebih optimal, dan memberikan dampak positif bagi peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
Hal itu disampaikan Gubernur Jatim, Dr. H. Soekarwo yang akrab disapa Pakde Karwo, saat membuka Jatim Fish And Marine Exhibition (JFME) Tahun 2018 di Dome Parkir Timur Delta Plaza, Jumat (4/5) malam.
Dijelaskan, produksi perikanan pada tahun 2017 mencapai sekitar 1,6 juta ton, terdiri dari produksi perikanan budidaya sebesar 1.189.494 ton, dan produksi perikanan tangkap sebesar 427.459 ton. “Perkembangan produktivitas sektor ini luar biasa, sebab pada Tahun 2012 produktivitasnya masih di angka 800 ribu ton,” katanya.
Produktivitas ini, lanjut Pakde Karwo, berdampak positif pada kontribusi sektor perikanan dan kelautan terhadap PDRB Jatim, yakni sebesar Rp. 50,99 triliun atau 2,53% dari total PDRB Jatim yang sebesar Rp. 2.019,2 trilyun pada tahun 2017. Sedangkan capaian ekspor hasil perikanan Tahun 2017 sebesar 198.866,761 ton dengan nilai sebesar 1,2 milyar US$ atau sekitar Rp. 16 triliun.
Agar produktivitas sektor ini terus meningkat, imbuh Gubernur kelahiran Madiun ini, Pemprov Jatim menerapkan konsep asli Jatim, pengembangan hulu hingga hilir perikanan, dengan memberikan nilai tambah komoditi perikanan masyarakat melalui industrialisasi di petani. Untuk itu, Pemprov melalukan peningkatan mulai Sumber Daya Manusia (SDM), akses permodalan, teknik pengolahan, hingga strategi penjualan produk perikanan.
Untuk SDM, Pakde Karwo minta praktek satu hari melaut atau one day fishing yang dilakukan nelayan dapat ditinggalkan, diharapkan nelayan bisa 2-3 hari untuk menangkap ikan. “Jika 2-3 hari, tentu hasil tangkapan lebih banyak. Jadi perahunya ditingkatkan kapasitasnya agar muat ikan lebih banyak, dulu muatan 5 gross ton (GT), sekarang bisa 10-20 GT” katanya.
Kemudian setelah berlabuh, nelayan diharapkan tidak langsung menjual ikan hasil tangkapannya, tapi diolah terlebih dahulu menjadi produk industri primer, atau sekunder. Contohnya, diolah jadi abon, krispi, nugget, bakso ikan, dan sebagainya, sehingga memiliki nilai tambah, dan sekaligus diversifikasi produk perikanan.
“Kami memberi pelatihan maupun keterampilan pada nelayan agar mampu mengolah hasil tangkapannya, kemudian untuk modalnya, kita berikan akses permodalan kepada nelayan dengan suku bunga yang ringan, hanya 6%. Jauh lebih ringan dari produk industri jasa keuangan di perbankan pada umumnya” jelasnya.
Kemudian, Pemprov Jatim juga akan membangun SMK khusus perikanan dan kelautan di daerah yang berbatasan dengan laut. “Nanti akan ada SMK yang khusus mengolah ikan agar memiliki nilai tambah dan bisa diterima pasar internasional, kemudian juga ada SMK yang terkait dengan kelautan, jadi lulusannya bisa mengerti teknologi kelautan, jika ada perahu rusak juga bisa memperbaiki” ujarnya.
Pakde Karwo optimis konsep asli Jatim tersebut akan sukses dan bisa meningkatkan kesejahteraan petani maupun nelayan. “Ini konsep genuine sekali, asli khas Jawa Timur-an, meningkatkan kemakmuran petani, bukan karena menambah lahan, tapi mengolah hasil tangkapannya agar mempunyai nilai tambah” pungkasnya.
*Tingkat Konsumsi Ikan Meningkat*
Ditemui wartawan usai acara, Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (FORIKAN) Jatim, Dra. Hj. Nina Kirana Soekarwo mengatakan, tingkat konsumsi ikan di Jatim mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Jika dulu hanya mencapai 16 kg/kapita/tahun, namun saat ini sudah mencapai 34 kg/kapita/tahun.
“Ini progress yang cukup besar, kami bersama TP PKK mengajak seluruh ketua TP PKK kabupaten/kota untuk membentuk FORIKAN, dan berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi ikan. Ini tidak mudah, sebab ada mitos jika makan ikan itu nanti cacingan, padahal sebaliknya, ikan sangat bergizi” katanya.
Bude Karwo, sapaan akrabnya menambahkan, mengkonsumsi ikan membantu meningkatkan kecerdasan dan berguna bagi tumbuh kembang anak, khususnya balita. Karena itu, dalam berbagai kesempatan, pihaknya tak pernah lelah untuk mengingatkan masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi ikan.
“Setiap tahun kami mengadakan lomba kreasi masakan ikan, serta melibatkan chef terkenal. Ini merupakan salah satu upaya untuk melahirkan inovasi dan kreasi tentang olahan ikan, jadi tidak monoton hanya digoreng saja. Salah satu inovasi itu adalah membuat makanan ikan untuk anak-anak dengan bentuk tokoh kartun, jadi mereka tertarik untuk memakannya” pungkasnya.
*JFME Dimeriahkan 40 Stand Produk Perikanan*
Dalam laporannya, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim, Heru Tjahjono mengatakan, event ini diikuti oleh 40 stand pameran dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kab/Kota se-Jatim dan para pelaku usaha perikanan, a.l. produk perikanan dan budidaya ikan hias dan aquascape.
“Event ini merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 4-6 Mei 2018,” ujarnya.
Kegiatan juga dimeriahkan oleh berbagai kegiatan, seperti lomba kreasi masakan berbahan baku ikan nila, demo masak oleh master cheft, band performance Orange Band dan Famequistik, sosialisai perijinan usaha, pengolahan dan pemasaran, bimtek pengembangan produk bernilai tambah.
Lomba kreasi masakan berbahan baku ikan nila, diikuti oleh pelajar tingkat SMA dan mahasiswa di seluruh Jatim, dengan pemenang diberikan trophy dan uang pembinaan. Rinciannya, juara I mendapat Rp. 6 Juta,- Juara II menerima Rp. 5 Juta, Juara III menerima Rp. 4 Juta, Juara Harapan I menerima Rp. 3 Juta,- dan Juara Harapan II Rp. 2,5 Juta.
“Tujuan diselenggarakannya acara ini adalah untuk mempromosikan produk-produk perikanan dan kelautan sekaligus membukan akses pasar secara lebih luas kepada para pelaku usaha yang bergerak di bidang Kelautan dan Perikanan” jelasnya.
Melalui acara ini, lanjut Heru, diharapkan masyarakat lebih paham ragam produk perikanan sehingga dapat lebih menerima ikan sebagai komoditas pangan yang sehat dan bernilai tambah. Event ini juga sebagai wujud kreativitas masyarakat Jatim dalam rangka meningkatkan konsumsi ikan dan diversifikasi produk olahan berbahan baku ikan.
Hadir dalam kesempatan ini, Ketua DPRD Prov. Jatim, Ketua dan Anggota Komis B DPRD Prov Jatim, Ketua Komisi C DPRD Prov Jatim, Komaritim Kawasan Timur AL, Dirut POLAIRUD, dan Ketua Forikan Kab/ Kota se Jatim (rr)