MAKASSAR. Dosen Program Doktor Manajemen Universitas Terbuka (UT) Makassar, Prof Dr H Abdul Rahman Rahim, SE, MM menjadi salah seorang narasumber seminar wisuda UT Menakar Peluang dan Tantangan UMKM dalam Ekosistem Digital, di Claro Hotel, Senin 24 Januari 2022.
Seminar ini dibuka oleh Rektor UT Prof Ojat Darojat, didampingi Direktur UT Makassar, Drs Hasanuddin, M.Si. Nara sumber seminar lainnya adalah Walikota Makassar diwakili Kadis Koperasi dan UMKM.
Seminar menjelamg wisuda telah menjadi tradisi bagi UT, dimana setiap pelaksanaan wisuda sehari sebelumnya akan menggelar seminar wisuda. Karena masih dalam suasana pandemi Covid 19 maka peserta dibatasi dan lainnya mengikutinya secara daring.
Prof Abd Rahman Rahim, sebelum memulai materinya merasa bersyukur karena dia bisa bertemu langsung dengan Rektor UT, Prof. Ojat Darojat, M.Bus. Ph.D.
“Saya pernah ke kampus UT beberapa waktu di Jakarta tapi tidak ketemu dengan rektor, Alhamdulillah bisa hadir di acara seminar wisuda dan dapat ketemu langsung,”ujar Prof Rahman Rahim.
Dikatakan Rahman ada hal menarik di UT, alumninya tidak ada menganggur. Mengapa tidak ada menganggur, karena mahasiswanya rata- rata sudah punya pekerjaan saat mulai masuk kuliah.
Prof Rahman juga menyampaikan mahasiswa UT jangan pernah merasa kecil, karena UT adalah perguruan tinggi negeri kampus merdeka sesungguhnya.
Menyinggung tentang UMKM di era digital, Rahman jelaskan, lahir untuk kesejahteraan dan keadilan. Agar UMKM ini melahirkan kesejahteraan dan keadilan ini kata kunci dari kelahiran UMKM.
Agar kesejahteraan dan keadilan ini bisa dinikmati juga oleh pengusaha UMKM, maka perlu ada regulasi dari pemerintah agar tidak terjadi monopoli usaha dari pengusaha besar. Perlu ada kolaborasi pelaku UMKM dengan pengusaha besar.
Prof Rahman menyakini kalau dari sekian banyak mahasiswa UT diantaranya adalah pelaku UMKM mungkin ada sekitar 70 persen dan mengapa tidak menggemari entrpreneurship.
Ada budaya yang masih melekat dalam pikiran sebagian besar orang, bahwa nanti dirinya menyebut bekerja ketika menjadi ASN, ketika buka kerja tambak atau usaha lainnya dianggap belum kerja. Padahal dari sisi pendapatan sudah melebihi ASN.
Dikatakan yang masih jadi masalah mengapa UMKM belum terlalu berkembang, karena kualitas SDM masih rendah, permodalan dan tatakelola keuangan masih rendah, inovasi produk rendah, teknologi masih rendah, net working masih rendah dan lainnya.
Lalu apa solusinya disebutkan Rahman, peningkatan peran alumni pendidikan tinggi dalam berwirausaha (pengembangan UMKM), peningkatan peran perguruan tinggi sebagai penghasil sarjana yang menguasai teknologi digital ( e- commerce).