Prof Supriadi Rustad: Inilah Ciri Perguruan Tinggi Sakit Keras

  • Whatsapp

Salah satu ciri perguruan tinggi yang sakit keras adalah pengelolaan Perguruan Tinggi (PT) didominasi oleh pihak yayasan. Termasuk yayasan yang mencetak dan mengeluarkan ijazah.

Demikian ditegaskan Ketua Tim Evaluasi Kinerja Perguruan Tinggi Dirjen Kelembagaan Kemenristekdikti RI, Prof Dr. Supriadi Rustad, M.Si saat membawakan materi dengan moderator, Prof Dr. Andi Muin Fahmal, SH, MH pada Rakerwil 2017 Kopertis Wilayah IX Sulawesi di Kendari, Jumat-Sabtu (19-20/5).

Dijelaskan, ciri lainnya adanya manipulasi data rekam jejak proses akademik. Selain itu PT yang tidak punya Rencana Kerja Tahunan, kata mantan Pelaksana Tugas Kopertis Wilayah IX Sulawesi ini.

Ciri PT sakit keras lainnya yakni dosen tetap di Pusat Data Dikti (PD-Dikti) fiktif dan tidak ada daftar gaji dosen tetap. Temuan lapangan di daerah ada PTS, mencantumkan nama dosen di PD-Dikti, setelah di klarifikasi di kampusnya, nama-nama dicantuman tidak ada orangnya, tegas pelaksana tugas Rekor Universitas Haluoleo Kendari ini.

Pada kondisi kekinian pengelolaan pendidikan tinggi mengalami perubahan sangat radikal, sejumlah regulasi dalam dunia pendidikan tinggi menjadi indikator harus dicermati dan diperkatikan para penyelenggara dan pengelola perguruan tinggi, tandasnya.

Salah satu di antaranya adalah reformasi dalam sistem penjaminan mutu. Data perguruan tinggi ditentukan oleh kinerja penjamina mutu. Sisi lain perubahan sangat luar biasa itu menjadikan data perguruan tinggi menjadi ranah publik, tegas Supriadi. (yahya)

Ketgam:
Ketua Tim Evaluasi Kinerja Perguruan Tinggi Dirjen Kelembagaan Kemenristekdikti RI, Prof Dr. Supriadi Rustad, M.Si (kedua dari kiri) bersama Kordinator Kopertis IX Sulawesi, Prof Dr Ir. Andi Niartiningsih, MP (kiri) di tengah Rakerwil Kopertis IX di Kendari. (foto:yahya)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *