Proges Fisik Pembangunan Pasar Pon Trenggalek Akan Dimulai Tahun Ini

  • Whatsapp

TREGGALEK, beritalima.com

Progres dari pembangunan Pasar Pon Trenggalek pasca terbakar pada 25 Agustus 2018 oleh beberapa pihak dinilai lambat. Itu diakibatkan belum terlihatnya aktifitas pembangunan yang memang sangat dinanti oleh para pedagang tersebut.

Namun, untuk mewujudkan itu pun juga tidak semudah membalik telapak tangan. Masih butuh proses panjang karena ada beberapa hal yang menjadi kendala. Selain terkait pemindahan sumber penganggaran yang saat ini berasal dari APBN bukan lagi APBD, bangunan pun akan mengusung konsep ‘green building’ atau bangunan gedung hijau dengan wajah pasar modern sehingga perlu ada banyak penyesuaian.

Bekas bangunan pasar seluas 1,2 hektare usai kebakaran hebat tahun lalu ini, kondisi terkini pun masih rata dengan tanah. Hanya tersisa beberapa bangunan utuh di sisi timur, yang nantinya pun akan segera dirobohkan guna pengembangan area pasar. Dan lebih dari 471 pedagang yang terdata memiliki hak guna bangunan (HGB) di kios Pasar Pon, sementara waktu direlokasi di area terminal mobil penumpang umum (MPU).

Mengenai proses dan progres dari pembangunan Pasar Pon ini, Plt Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (Komindag), Yudi Sunarko dikonfirmasi beritalima.com mengatakan jika pihaknya sudah bertemu perwakilan dari para pedagang.

“Kami juga sudah sosialisasikan kepada pedagang melalui paguyuban terkait bagaimana pasar ini kedepannya,” ungkapnya, Rabu (11/9/2019)

Untuk membangun pasar tersebut, butuh proses yang harus dilalui mulai konsep perencanaan bangunan hingga realisasi konstruksi bangunan. Pemkab Trenggalek menargetkan bangunan itu bisa ditempati pada 2020 mendatang.

“Saat ini sudah memasuki proses tender. Namun pada saat bersamaan, kami juga tengah memperbaiki desain bangunan gedung hijau tingkat pratama,” sambungnya.

Disebutkan Yudi, Pemkab Trenggalek tetap optimis konstruksi fisik dapat mulai dilakukan pada bulan Oktober mendatang meskipun banyak evaluasi yang tengah dikerjakan secara maraton. Evaluasi ini adalah untuk melengkapi syarat bangunan gedung hijau yang harus ramah lingkungan.

“Mudah-mudahan Oktober ini bisa peletakan batu pertama. Nanti dengan sistem multiyears tahun 2019 konstruksi fisik, tahun 2020 kami optimis sudah bisa ditempati,” jelas Yudi.

Sedangkan saat ini yang menjadi tantangan lain bagi Pemkab adalah menata kembali pedagang sesuai dengan jenis dagangannya. Sebab pasar modern yang rencananya dibangun dengan anggaran senilai Rp 82,9 miliar ini pasti akan berbeda dengan pasar tradisional.

“Untuk itulah, kami lakukan sosialisasi, pendataan ulang, termasuk menata terkait strategi pengelolaan pasar yang baru nanti. Karena pengelolaan pastilah berbeda dengan yang konvensional seperti selama ini,” tandasnya.(her)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *