JAKARTA, Beritalima.com | Kepala Bappenas melakukan pertemuan secara virtual dengan Mr.Niels Scott UN Resident Coordinator (UNRC) ad-interim untuk Indonesia pada Selasa, 26 Mei 2020. Pertemuan tersebut dalam rangka membahas sejumlah program yang akan menjadi kerja sama Indonesia dan juga PBB.
Dalam 5 tahun terakhir, Indonesia dan PBB telah mengukuhkan komitmen untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang tertuang dalam United Nations Partnership for Development Framework (UNPDF) 2016-2020 sebagai bentuk dukungan pelaksanaan RPJMN 2015-2019, khususnya untuk mendukung upaya pencapaian target SDGs di Indonesia melalui berbagai proyek dan program pembangunan dengan berbagai kementerian atau lembaga.
“Setiap tahun Bappenas dan PBB selalu mengadakan forum bertajuk Forum for Develompment Coorperation, forum ini diadakan untuk mengevaluasi pelaksanaan dari UNPDF 2016 -2020, forum yang terakhir dilaksanakan itu pada Juni 2019,” Kata Menteri Suharso Monoarfa dalam pertemuan tersebut.
Pada tahun 2017, sejak terpilih UN Resident Coordinator(UNCR) yang pertama kalinya di Indonesia, PBB juga ikut mendukung penyiapan Voluntarily National Report (VNR), dan penyiapan SDGs Dashboard yang diluncurkan pada SDGs Indonesia Annual Conference 2019. UNRC aktif mendukung penyiapan RPJMN 2020-2024 melalui berbagai studi dan analisis untuk memberikan input pada area tematik seperti health, nutrition, youth, child protection, population, data, and social policy.
Usai menyelesaikan kerjasama yang tertuang dalam UNPDF 2016 – 2020. Kini, Pemerintah Indonesia dan PBB membentuk kerja sama baru yakni United Nations Sustainable Development Cooperation Framework ( UNSDCF) 2021 – 2025. Dokumen kerja sama tersebut telah difinalisasi dan ditangani oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas dan perwakilan PBB. Ada empat fokus prioritas strategis yang diangkat dalam UNSDCF yakni pembangunan manusia yang inklusif, transformasi ekonomi, pembangunan hijau, perubahan iklim, dan ketahanan bencana, dan inovasi untuk mempercepat SDGs.
Masalah lain yang dibahas dalam pertemuan tersebut mengenai Covid-19. Sejauh ini PBB sudah membentuk The UN Multi Sectoral Response Plan (MSRP) on Covid-19. MRSP ini merupakan rencana collective action dari PBB di Indonesia dengan berbagai mitra pembangunan lainnya, yang mencakup 7 pilar, yaitu: (i) health, (ii) risk communications and community engagement (RCCE); (iii) Logistics; (iv) food security; (v) mitigate the socioeconomic impact of the crisis; (vi) critical multi-sectoral services; and (vii) protection of vulnerable groups. Pelaksanaan response plan ini akan berlangsung Mei-Oktober 2020.
“Kita memang perlu banyak berdiskusi mengenai permasalahan pandemi ini, Tentunya dengan adanya program tersebut dan dibawah koordinasi langsung oleh Bappenas diharapkan bisa berperan dalam membantu pemerintah menanggulangi Covid-19 di Indonesia, dan mengurangi dampaknya bagi masyarakat,” ujar Menteri.