SURABAYA, beritalima.com| Program “Surabaya Bergerak” terbukti dapat menghidupkan kembali kerja bakti bersama di wilayah perkampungan. Kegiatan yang diinisiasi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ini secara serentak dilaksanakan warga di hampir seluruh wilayah perkampungan Kota Pahlawan, Minggu (13/11/2022).
Satu di antara wilayah perkampungan yang melaksanakan kerja bakti bersama adalah warga RW 03 Kelurahan Pacarkeling, Kecamatan Tambaksari Surabaya. Setidaknya ada tiga dari enam RT di wilayah RW 03 Pacarkeling yang melaksanakan kerja bakti bersama pekan ini.
Ketua RW 03, Kelurahan Pacarkeling, Kecamatan Tambaksari Kota Surabaya, Dodi Kristiono mengatakan, pada pekan ini kerja bakti dilaksanakan warga di wilayah RT 03, 04 dan 05. Kegiatan kerja bakti kali ini dilaksanakan serentak mulai pukul 06.00 WIB hingga 10.45 WIB.
“Kerja bakti kali ini kita fokuskan pada pembersihan saluran dan barang-barang bekas untuk mencegah berkembangnya nyamuk DBD (Demam berdarah dengue). Terutama di wilayah RT 05 yang menjadi pusatnya saluran menuju ke Jalan Jagiran,” kata Dodi Kristiono usai kegiatan kerja bakti, Minggu (13/11/2022).
Menurutnya, warga terlihat cukup antusias mengikuti kerja bakti bersama ini. Bahkan, rencananya, pada pekan depan pihaknya juga kembali menggelar kerja bakti bersama di wilayah RT yang lain.
“Tadi Bu Lurah juga datang. Mungkin untuk minggu depan akan lebih banyak lagi warga yang ikut kerja bakti. Ini sangat bagus jika dilanjutkan rutin, supaya warga juga menyadari dan ada inisiatif untuk rasa saling memiliki lingkungannya,” ungkap dia.
Oleh sebabnya, Dodi sepakat dan mengapresiasi program Surabaya Bergerak yang digagas pemkot. Terlebih lagi, sampah dan limbah hasil kerja bakti juga langsung diangkut oleh kendaraan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya.
“Kalau dulu bisa satu minggu baru diangkut. Makanya saya terima kasih betul kepada pemkot, setelah kerja bakti tadi sampahnya langsung diangkut semua. Saya mendukung sekali kegiatan ini dan semoga kerja bakti ini bisa rutin dan berlanjut,” terangnya.
Kerja bakti serentak pekan ini juga dilaksanakan warga di wilayah RT 03 RW 07 Kelurahan Banyu Urip, Kecamatan Sawahan Kota Surabaya. Warga Kampung Banyu Urip sejak pukul 06.00 WIB melaksanakan kerja bakti bersama membersihkan saluran dan lingkungannya.
“Alhamdulillah, limbah sampah hasil kerja bakti tadi langsung diangkut semua oleh Dinas Lingkungan Hidup,” kata Puguh Kusratno, Ketua RT 03 RW 07 Kelurahan Banyu Urip, Kecamatan Sawahan.
Awalnya, Puguh mengaku mendapatkan informasi terkait program Surabaya Bergerak dari siaran radio. Ia pun tertarik dan lantas mengajak warganya untuk mengikuti program tersebut. Apalagi, saat pandemi Covid-19, warga di wilayahnya sudah lama tidak melaksanakan kerja bakti bersama.
“Awalnya dengar radio ada program Surabaya Bergerak. Kemudian kita mendaftar lewat aplikasi. Menurut saya program ini sangat membantu sekali. Karena kita juga dibantu pemkot untuk karung dan pengangkutannya juga cepat,” ujar Puguh.
Maka dari itu, Puguh menyatakan, ke depan tak akan ragu lagi untuk kembali mengajak warganya kerja bakti bersama. Apalagi, kata dia, Pemkot Surabaya juga mendukung dalam penyediaan karung dan pengangkutan limbah sampah.
“Karena ada program ini, saya jadi berani menggerakkan lagi kerja bakti. Rencananya bulan depan kita adakan lagi. Dan saya juga berharap warga peduli terhadap kebersihan lingkungan masing-masing, terutama di depan rumahnya,” tuturnya.
Di waktu terpisah, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan, ketika semua masyarakat terlibat bersama dalam membersihkan lingkungan, maka tidak akan ada sampah, genangan, maupun nyamuk penyebab demam berdarah dengue (DBD). Makanya, dia pun kembali mengajak masyarakat untuk gotong-royong kerja bakti bersama mengatasi permasalahan tersebut.
“Karena itulah cita – cita para pahlawan, kita teruskan melalui Surabaya Bergerak bersama RT/RW untuk membangun kebersamaan di Kota Surabaya dengan gotong-royongnya dan Bhineka Tunggal Ika,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Ia menyatakan, bahwa selama ini Pemkot Surabaya telah berusaha optimal melakukan pembangunan saluran primer dan sekunder. Termasuk pula melakukan pemeliharaan saluran-saluran yang lama. Menurut dia, upaya tersebut juga harus didukung dengan pemeliharaan saluran tersier yang terdapat di wilayah pemukiman warga.
“Kalau orang sudah menjaga salurannya maka tidak akan pernah mungkin akan membuang sampah di sembarang tempat. Saya berharap saluran tersier yang ada di perkampungan juga dibersihkan, karena ada kejadian ketika hujan banyak genangan karena saluran tersier itu buntu karena tidak pernah dibersihkan,” jelas Cak Eri, panggilan lekatnya
Karena itu, Cak Eri berharap besar kepada warga untuk peduli menjaga kebersihan saluran di wilayahnya masing-masing. Jika saluran tersebut kecil, maka Pemkot Surabaya akan membantu untuk melebarkan saluran.
“Tapi saya butuh seluruh warga Kota Surabaya untuk menjadi bagian pembangunan saluran ini. Insyaallah Surabaya akan menjadi lingkungan yang nyaman dan bersih serta terbebas dari penyakit,” tandasnya. (*)