Program TJSL Petrokimia Gresik Berdayakan Masyarakat Desa Sukorejo, Antarkan dari Desa Tertinggal Menjadi Desa Mandiri

  • Whatsapp
Direktur Operasi dan Produksi PG, Digna Jatiningsih (Tengah) ditemani Kades Sukorejo Fatkhur Rokhman mengunjungi kawasan Ekowisata Mangrove Desa Sukorejo Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.(*)

GRESIK,beritalima.com- Desa Sukorejo Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik, Jawa Timur, adalah Desa binaan PT Petrokimia Gresik berhasil mentas dari Desa tertinggal menjadi Desa Mandiri.

Kontribusi peningkatan status tersebut tidak lepas dari peran perusahaan pupuk PT Petrokimia Gresik dalam membantu pemberdayaan masyarakat setempat.

Melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berbagai program bantuan disalurkan ke Desa yang masuk Kawasan ring satu (1) perusahaan penyedia pupuk tersebut.

Kepala Desa Sukorejo, Fatkhur Rokhman, mengakui bahwa, berbagai program TJSL untuk desanya sangat membantu warganya dan membantu kegiatan Pemerintahan Desanya.

“Sangat bermanfaat bagi masyarakat kami. Programnya sangat menyentuh kepentingan rakyat dan sangat membantu kinerja pemerintahan desa.” ujar pria yang juga dipanggil gus Fatkhur.

Program bantuan tersebut lanjut Kades diantaranya program untuk peningkatan ekonomi UMKM, konservasi lingkungan, pendidikan, kegiatan keagamaan, bantuan sarana dan prasarana umum serta bantuan sosial.

Saat beritalima.com mengunjungi desa tersebut, ada banyak plakat dan banner yang bertuliskan PT Petrokimia Gresik yang menujukkan berbagai program desa melibatkan perusahaan tersebut.

Diantaranya yang terlihat yakni puluhan gerobak PKL yang bertuliskan ” UPZ Baznas PT Petrokimia Gresik” dan plakat di gerbang masuk ekowisata Mangrove yang bertuliskan “CSR PT Petrokimia Gresik”.

Terkait dengan itu, Kades menjelaskan, bahwa gerobak dorong tersebut adalah bantuan dari PT Petrokimia Gresik.

“Untuk bantuan gerobak, kurang lebih ada 30 unit yang diserahkan Petro. Tujuannya untuk pemberdayaan PKL supaya minciptakan padat karya, mengurangi pengangguran,” jelasnya, Jumat (17/05/2024).

Sedangkan terkait dengan pengembangan ekowisata Mangrove, juga tidak lepas dari bantuan perusahaan tersebut.

“Selain untuk ekowisata, program Mangrove bermanfaat, pertama, untuk penyelamatan abrasi di bantaran Kali Lamong. Kedua penyerapan emisi udara Ketiga eduwisata, Keempat UMKM di bantaran Kali Lamong,” kata Kades.

Bantuan Gerobak PKL dan pengembangan ekowisata itu menurutnya hanya contoh sedikit dari banyaknya kontribusi PT Petrokimia Gresik.

Karena selain itu, Petrokimia Gresik, juga memberi banyak bantuan lain diantaranya bantuan pembangunan masjid, operasional marbot, pembinaan sarana olahraga, Ziarah wali, pemberian hewan kurban.

“Pokoknya kebutuhan desa pastinya dikasih. Sampai menjadi desa mandiri,” sambungnya.

Rusti (64) warga RT 04 RW 02 yang biasa berjualan rujak di area parkir area wisata Mangrove, merasa terbantu, Ia-pun mengucapkan terima kasih atas bantuan penataan wisata mangrove desa yang secara otomatis meningkatkan perekonomian UMKM.

“Sejak ada wisata, saya bisa jualan disini. Ya..! lumayan mas, bisa menambah pemasukkan,” kata Rusti.

Seiring itu pula prestasi Pemerintah Desa juga ikut terangkat dengan memperoleh beberapa penghargaan.

Penghargaan tersebut antara lain, desa ‘Tangguh’ oleh Kapolda Jawa Timur pada tahun 2021. Penghargaan itu diberikan atas kerja keras Pemerintah Desa (Pemdes)-nya yang dinilai berhasil menangani pandemi Covid-19, tertib lalu lintas, serta keamanan lingkungan yang dilengkapi CCTV.

“Kita dulu juga pernah meraih one gate system atau desa yang paling aman dan petro membiayai pengadaan CCTV-nya, kata Fatkhur.

Sedangkan, di level pusat, desa ini pernah meraih penghargaan desa dengan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) pada 2022.

Atas kontribusi program TJSL tersebut, PT Petrokimia Gresik akhirnya pada tahun lalu (2023) berhasil meraih empat penghargaan sekaligus di ajang “3th TJSL & CSR Award 2023”

Keempat penghargaan tersebut antara lain dua Platinum Winner untuk Pilar Ekonomi dan Pilar Lingkungan, serta Gold Winner pada kategori Pilar Sosial.

Capaian tersebut sekaligus mengantarkan Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, sebagai “The Most Committed CEO of BUMN on TJSL”.

Sedangkan pada tahun ini (2024) juga mendapatkan tiga penghargaan sekaligus di ajang “CSR & PDB (Pengembangan Desa Berkelanjutan) Award 2024”.

Ketiganya yaitu Gold Rank untuk Program Rangkul Jiwa; dan dua Silver Rank untuk Program Pusat Restorasi dan Pembelajaran Mangrove (PRPM) Mengare; serta Tawangargo Smart Eco Farming Village (TAMENG).

“Penghargaan ini diraih Petrokimia Gresik karena program TJSL perusahaan dinilai inline dengan empat pilar pembangunan, yaitu pilar sosial, ekonomi, lingkungan, hukum dan tata kelola. Selain itu juga mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan,” ujar Dwi Satriyo mengutip rilis SVP Sekretaris Perusahaan.

Perlu diketahui, ada banyak program TJSL Petrokimia Gresik, antara lain program Mangga, Literasi, dan Kalam Mangrove yang telah banyak membawa prestasi di berbagai event nasional.

Mangga yang merupakan akronim dari Mitra Kebanggaan merupakan program pengembangan UMKM. Mangga adalah transformasi dari program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) sejak tahun 1984.

Melalui Mangga, Petrokimia Gresik tidak hanya memberikan bantuan permodalan, tapi juga pembinaan dan pendampingan para pelaku UMKM dari berbagai daerah.

Petrokimia Gresik tahun 2022 telah membantu 631 UMKM yang tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta dan sekitarnya, dengan penyaluran dana bergulir mencapai Rp41,8 miliar.

Sementara program Literasi atau Lingkungan Peternakan Sapi Terintegrasi mengoptimalkan keberadaan para peternak sapi yang ada di Desa Sumbersari, Kabupaten Lamongan dengan pemberdayaan masyarakat dari hulu hingga ke hilir.

Literasi membangun ekosistem smart agrobisnis yang mampu menciptakan solusi risiko pertanian dan peternakan melalui asuransi dan tabungan berbasis limbah.

Terakhir adalah pengembangan wisata konservasi Mangrove Kali Lamong (Kalam Mangrove). Perusahaan bersama masyarakat Desa Sukorejo Kabupaten Gresik berupaya mengubah kawasan sempadan sungai Kali Lamong dari semula hanya sebagai tempat pembuangan sampah menjadi ekowisata mangrove yang nyaman untuk dikunjungi.

Dwi Satriyo menjelaskan, TJSL merupakan implementasi dari komitmen Petrokimia Gresik untuk maju bersama masyarakat, sehingga tercipta hubungan harmonis. Perusahaan menyadari, keberlangsungan bisnis Petrokimia Gresik selama 51 tahun ini tidak lepas dari dukungan masyarakat, yang keberadaannya kini berdampingan langsung dengan Petrokimia Gresik.

“Semangat utama dari berbagai program TJSL Petrokimia Gresik adalah memberdayakan masyarakat agar mandiri secara sosial, ekonomi dan lingkungan,” tandas Dwi Satriyo. (Moh Khoiron)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait