MADIUN, beritalima.com- Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Suara Madiun milik Pemkot Madiun, Jawa Timur, memiliki program baru. Yakni “Walikota Menyapa”. Program ini mengudara perdana, Selasa 27 Agustus 2019, siang.
Masyarakat pendengar setia Radio Suara Madiun tidak hanya disuguhkan program-program pemerintah yang disampaikan langsung orang nomor satu di Kota Madiun. Tetapi juga bisa berinteraksi langsung melalui sambungan telpon. Tak heran, dialog berlangsung seru lagi menarik.
Dialog kali ini, membahas dua tema sekaligus. Yakni, Pencak Silat dan Pecel Madiun. Seperti di ketahui, Walikota Madiun, H. Maidi, memiliki beragam program untuk dua kearifan lokal. Silat tidak hanya untuk masyarakat Kota Madiun dan sekitarnya. Namun, bakal terus dikembangkan untuk semakin mendongkrak nama Kota Madiun di mata dunia.
‘’Pencak Silat Madiun ini harus semakin dikenal. Bukan hanya di tanah air. Namun, juga dunia. Terlebih di Asia. Nah, saya berharap Kota Madiun ini menjadi Warrior of Asia dari silatnya,’’ kata H. Maidi.
Warrior, katanya, bukan hanya jago dalam bertanding. Namun, menjelajah disegala lini. Seperti yang tengah ‘in’ saat ini. Pencak silat mampu menembus perfilman dunia. Artinya, pencak silat dapat dimasukkan dalam industri kreatif. Terutama dalam seni peran.
Walikota berharap, masyarakat segera menangkap potensi ini. Pencak silat bukan hanya untuk di dalam arena. Tapi juga bisa masuk dalam film, pementasan drama, teater, hingga konveksi. Bahkan, tidak menutup kemungkinan masuk dunia game.
‘’Dengan begitu silat di Madiun semakin bagu. Sebentar lagi Suro, saya berencana menggelar Indonesia Open Silat Nusantara sebulan penuh di Alun-alun. Jadi event Suro ini harus bisa dinikmati. Bukan sebaliknya,’’ tuturnya.
Selain itu, walikota juga membahas soal PeceLand, yang juga menjadi perbincangan hangat belakangan ini. Gambaran konsep Kampung Pecel ini disampaikan secara gamblang. Mulai tempat, unsur pendukung di dalamnya, hingga progres sejauh ini. Program dialog ini terbukti menarik masyarakat. Sejumlah penelpon masuk silih berganti. Belum lagi mereka yang berkomentar di kolom komentar fanpage facebook Pemerintah Kota Madiun. Program dialog ini memang juga disiarkan langsung di fanpage tersebut.
Sementara itu Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun, Subakri, mengatakan, program dialog akan dirutinkan. Minimal dua minggu sekali atau menyesuaikan agenda walikota. Harapannya, program dapat menjadi jembatan masyarakat yang ingin mengutarakan aspirasi, masukan, dan harapannya kepada pemimpin daerah secara langsung.
‘’Prinsipnya bapak walikota sangat peduli dengan masyarakat. Bapak walikota terus berupaya mendengar aspirasi secara langsung. Program ini salah satu upaya untuk mewujudkan itu,’’ kata Subakri. (Kominfo. Editor: Dibyo).
H. Maidi (atas kanan), Subakri (tengah bawah).