Promosikan Potensi Wisata dan Budaya, Disparbud Trenggalek Gelar ‘Festival Jaranan’

  • Whatsapp

TRENGGALEK, Beritalima.com –

Ikut serta dalam mengembangkan dan melestarikan kesenian tradisional yang ada, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Trenggalek menggelar ‘Festival Jaranan’. Mengambil tempat di Gedung Olah Raga (GOR) SMAN 1 Trenggalek, Jalan Sukarno-Hatta No.13, Kecamatan Trenggalek, kegiatan dilaksanakan selama 2 hari mulai 20 November hingga 21 November 2021.

Selain mengemban misi dimaksud (pelestarian budaya), festival itu juga sebagai salah satu upaya mempromosikan potensi wisata dan budaya khususnya jenis kesenian lokal yaitu tari kuda lumping (jaranan) Turonggo Yakso serta lainnya (non Turonggo Yakso).

Dikonfirmasi beritalima.com disela festival, Kepala Disparbud Kabupaten Trenggalek, Sunyoto menyampaikan jika kegiatan ini sebenarnya merupakan event yang dihelat secara rutin tiap tahun. Dari sini pula, otoritas daerah melalui Disparbud memberikan pembinaan kepada para pelaku seni sekaligus ruang untuk mengaktualisasikan potensi mereka.

“Pemerintah daerah memberikan ruang sekaligus sebagai wadah aktualisasi dan pembinaan bagi para seniman dan pelaku seni. Diantaranya, Seniman Tari Turonggo Yakso di Kabupaten Trenggalek,” sebutnya, Sabtu (20/11/2021).

Selain itu, lanjut Sunyoto, festival juga digunakan sebagai pendorong promosi baik di bidang kepariwisataan maupun kebudayaan. Kemudian pula, untuk sarana menyampaikan edukasi bagi para seniman dan pelaku seni mengenai tata laksana menggelar pertunjukan di tengah situasi pandemi. Pasalnya, ada aturan baku mengenai protokol kesehatan (prokes) yang harus dipatuhi.

“Dimasa pandemi ini, pelaksanaan kegiatan wajib mematuhi aturan dan prokes ketat sehingga perlu adanya sosialisasi serta edukasi,” imbuh Sunyoto.

Bahkan, menurut mantan Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga tersebut, untuk festival ini pun digelar secara virtual. Jadi tidak ada penonton, cukup panitia, para peserta dan official team saja. Penerapan prokesnya juga sangat ketat, seperti misal, pembatasan jumlah yang hadir di ruangan kemudian para hadirin yang masuk diharuskan menyertakan kartu vaksin dan bukti ‘swab antigen’ negatif.

“Dalam pelaksanaan festival ini, para peserta diwajibkan menunjukkan kartu vaksin sebagai bukti mereka telah divaksin. Termasuk para kru kegiatan, juga diwajibkan untuk menunjukkan hasil ‘rapid antigen’ negatif ketika memasuki lokasi kegiatan. Sehingga, benar-benar aman,” kata dia.

Kadisparbud menjelaskan, bahwa festival ini digelar selama dua hari yakni mulai 20 November hingga 21 November 2021. Di ikuti oleh 17 peserta yang dibagi dalam 2 group. Untuk peserta Turonggo Yakso ada 9 group dan 8 group untuk peserta non Turonggo Yakso. Untuk hari pertama akan dilaksanakan Festival Turonggo Yakso. Selanjutnya di hari kedua festival non Turonggo Yakso. Teknis penentuan pemenangnya nanti, tim juri akan memutuskan 5 kandidat terpilih. Dan kepada masing-masing pemenang dari semua kategori, akan diberikan hadiah serta pembinaan.

“Selain para pemenang, bagi para penata tari dan penata iringan terbaik dari berbagai kategori juga akan diberikan penghargaan. Harapan ke depannya, teman-teman seniman dan pelaku seni tidak patah arang meski dengan kondisi yang masih seperti ini. Semua harus tetap semangat dalam berekspresi dan mengembangkan kreasi,” pungkas Sunyoto. (her)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait