TORAJA UTARA,beritalima.com-Kabupaten Toraja Utara tidak jauh beda dengan Kabupaten lainnya di Indonesia soal kehidupan hingar bingarnya kehidupan ‘kupu-kupu malam’.
Toraja Utara rupanya tidak kalah menarik soal dunia prostitusi.Menjalani bisnis ini dilakukan secara profesional oleh para mucikari tersebut.
Dari penelusuran wartawan berita lima dibeberapa titik yang dicurigai sebagai tempat transaksi bisnis ‘lendir’ tersebut,ada yang berkedok pijat refleksi.
Ada juga melakukan bisnis ini yang dikendalikan oleh para mucikari dengan jaringan mereka.Dan untuk ‘mengendus’ bisnis prostitusi ini tidak mudah,mereka melakukan bisnis tersebut terorganisir sangat rapi.
Namun dari penelusuran wartawan berita lima kembali beberapa hari ini,praktek prostitusi tersebut rupanya dicurigai melibatkan sejumlah siswa yang ada di Toraja Utara.
Miris,beberapa bulan kemaren hasil operasi yang dilakukan Satpol PP Toraja Utara,terbukti ‘menjaring’ beberapa Pekerja Sex Komersial (PSK) yang sempat digiring di kantor Satpol PP Toraja Utara.
Namun hasil operasi yang di lakukan Satpol PP Toraja Utara belum lama ini,rupanya PSK yang mencoba keberuntungan di Bumi penghasil kopi terbaik ini tak pernah jera menggaet para lelaki hidung belang.
Permainan petak umpet pun harus dilakukan oleh PSK tersebut untuk menghindari kejaran petugas keamanan saat ini.Terkait hal tersebut hal ini memang diakui oleh petugas Dinas Sosial Torut,yang minta tidak perlu namanya ditulis oleh wartawan berita lima,panggilan rasa kemanusian itu terhadap para PSK,petugas Dinas Sosial Torut terus berupaya untuk memberikan nasehat serta bimbingan kepada PSK agar menempuh cara hidup yang lebih bermartabat tanpa harus ‘menjual diri’.
Memang kebanyakan PSK tersebut berasal dari daerah lain.Upaya pencegahan adanya tertularnya virus akibat gonta-ganti pasangan memang sangat rentan terjadi yang menyebabkan terjadi penularan HIV/AIDS terus dilakukan oleh Dinas Sosial Torut dengan memberikan bimbingan serta mengarahkan para PSK tersebut kejalan yang lebih terhormat untuk mencari nafkah.
Sudah saatnya peran agamawan,pemerintah serta tokoh masyarakat,terpanggil guna mencarikan jalan agar dunia prostitusi dapat dikikis untuk menuju Toraja Utara menuju daerah religius dengan masyarakat yang yang bebas penyakit sosial tersebut.(tim)