KEPULAUAN SULA,betitalima.com – Proyek hibah dari Pemda Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara (Malut) hingga kini belum diserahkan ke pihak PDAM dan juga belum di nikmati warga
Pasalnya, proyek senilai Rp 6,2 milyar tersebut dikerjakan sejak 2018. Proyek hibah Pemda melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Kawasan Pemukiman (PUPRKP) itu berupa pembuatan sumur bor, pemasangan jaringan serta meteran.
Direktur PDAM Kepsul Djuwadi menuturkan, dari aspek teknis pihaknya menilai proyek tersebut belum sepenuhnya rampung. Bahkan ada beberapa item yang tidak sesuai dengan teknis yang diajukan oleh PDAM. “Sebagai pengguna kita melihat belum sepenuhnya rampung dan ada yang tidak sesuai dengan keinginan kita, “kata Djuwadi kepada beritalima.com Jumat (15/2/2018)
Salah satu item yang dimaksud yakni pori-pori di beton dasar sumur bor yang terletak desa Waihama,
Kecamatan Sanana Serta pipa dimana pipa yang diminta pipa PPC namun yang didatangkan yakni HDP.
Menurutnya, beton berlubang itu akan menjadi jalan air ke dalam sumur. “Sesuai dengan yang pernah kita buat itu betonnya kita buat di atas baru turunkan bukan di cor langsung di dalam , “ujarnya.
Dia mengungkapkan, perihal tersebut telah ia sampaikan ke Bupati Hendrata Thes. Sementara Bupati langsung memerintahkan dinas PUPRKP untuk memastikan langsung di lapangan.
Selanjutnya, Proyek tersebut seharusnya awal Januari 2018 mestinya sudah bisa digunakan oleh PDAM dan sudah di nikmati oleh warga. “Tapi sampai sekarang belum ada penyerahan, “ujar Djuwadi
Dikatakannya, sumur bor yang dihibahkan tersebut nanti akan digunakan untuk menyalurkan pelanggan yang ada di Desa Mangon, Kecamatan Sanana. “Karena disini airnya masih sangat lemah sehingga distribusinya ke situ, “katanya.
Sementara Kepala Kepala Bidang Bina Marga Nursaleh membenarkan adanya beberapa item yang perlu di perbaiki yakni pori-pori beton serta pipa. Terkait pipa Nursaleh membenarkan pipa yang di beli kontraktor yakni pipa HDPE. Untuk itu, dirinya akan meminta kepada kontraktor untuk mengganti dengan pipa yang sesuai dengan yang diminta PDAM.
“Kalau dari sisi harga memang HPDE lebih mahal, tapi karena yang diminta oleh PDAM ialah pipa PPC maka kita akan sampaikan ke kontraktor, “Nanti kita sampaikan, “kata Nursaleh sembari mengaku proyek hibah tersebut termasuk pengadaan mesin pompa dan mesin listrik di desa Waihama dan Waibau. (DS)