LUMAJANG, beritalima.com | Sebanyak 37 anggota tim dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) selesai melakukan pengabdian masyarakat (pengmas) di Lumajang, Jawa Timur. Selama 4 hari mereka membantu pemulihan pascabencana pengungsi erupsi Gunung Semeru.
Tim yang diketuai Dr dr Sukma Sahadewa M.Kes ini terdiri dari mahasiswa, dosen dan karyawan UWKS. Pengmas yang mereka lakukan bertajuk “Proyek Kemanusiaan UWKS 2022 Peduli Semeru”.
Di tempat penampungan pengungsi di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, sejak Rabu hingga Sabtu (9-12/2/2022), mereka melakukan berbagai kegiatan sosial, mulai dari cek kesehatan yang meliputi kolestrol, gula darah dan asam urat.
“Cek kesehatan sendiri kami lakukan selama dua hari dengan jumlah pasien lebih dari 490 warga setempat,” ujar dr Sukma dengan didampingi Achmad Taufik, Staf Humas UWKS.
Selain cek kesehatan, Tim Relawan UWKS juga melakukan trauma healing pada anak-anak pengungsi, dan bedah rumah.
Tidak hanya itu, mereka juga menyerahkan bantuan. Bantuan pertama berupa paket berisikan selimut, bantal, pempres, dan baju layak pakai. Bantuan kedua berupa uang tunai yang diserahkan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UWKS, Dr Edi Krisharyanto, dan diterima Ketua BAZNAS Kabupaten Lumajang.
Sebelum melakukan berbagai kegiatan di tempat pengungsian itu, Tim Relawan UWKS ini terlebih dulu ‘kulonuwun’ ke Kantor Pemkab Lumajang dan diterima oleh Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar.
Pada kesempatan itu, Ketua Tim Pelaksana Proyek Kemanusiaan UWKS 2022 Peduli Semeru, Dr dr Sukma Sahadewa, mengatakan, kegiatan ini merupakan implementasi poin ketiga Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Semoga kegiatan ini bisa gayung bersambut bekerja sama dalam hal kemanusiaan,” ujar Dr Sukma.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UWKS, Dr Edi Krisharyanto, menambahkan, kegiatan ini instruksi dari Rektor UWKS Prof Dr H Widodo Ario Kentjono atas musibah erupsi Semeru. Selain itu, kegiatan ini juga inisiasi rektor UWKS untuk mengambil langkah dalam menjalankan dharmanya, yaitu pengabdian masyarakat di Lumajang.
“Kegiatan ini, kami menyambung gagasan dari rektor yang memberikan solusinya terhadap masalah yang sedang dialami masyarakat. Selain kegiatan ini, kami juga jalin kerjasama pada poin penting berikutnya dalam turut mensejahterakan masyarakat yang sedang mengalami musibah,” imbuhnya.
Wakil bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar, mengapresiasi pengabdian masyarakat yang dilakukan puluhan mahasiswa dan dosen serta karyawan UWKS. “Kami berterima kasih kepada UWKS yang bergerak dalam bidang kemanusiaan untuk membantu warga terdampak erupsi Semeru,” ungkapnya.
“Saat ini kami fokus pembangunan rumah hunian sementara dan hunian tetap di atas 81 hektar lahan negara. Sudah terbangun 1951 unit dan diperkirakan akan rampung pada akhir Maret. Nantinya rumah tersebut akan digunakan untuk merelokasi warga yang saat ini ada di pengungsian,” kata Wabup. (Gan)
Teks Foto: Tim “Proyek Kemanusiaan UWKS 2022 Peduli Semeru” saat di tempat pengungsian erupsi Semeru di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.