Proyek Rehab Ruang Kelas SMAN Di Kunir Lumajang Terkesan Tidak Transparan

  • Whatsapp

LUMAJANG,beritalima.com- Demi menghindari praktik korupsi, munculnya undang-undang KIP (keterbukaan informasi publik) setiap proyek pemerintah harus disertai papan nama yang mencantumkan proyek apa, anggarannya berapa, dan yang mengerjakan siapa. Dalam hal ini ada salah satu sekolahan, proyek rehab ruang kelas yang tidak menggunakan prosedur tersebut (02/10/2019).

Dalam pantauan awak media, ditemukan salah satu sekolahan dalam proyek rehab ruang kelas tidak memasang papan nama. Dari hasil investigasi di lapangan terbukti, bahwa proyek rehab ruang kelas di SMAN Kunir tanpa disertai papan nama. Diduga tidak transparan dan tidak mengindahkan anjuran Propinsi terkait bantuan tersebut.

Pemerintah telah melakukan kucuran dana yang sangat besar untuk pendidikan pasalnya bantuan melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan ke seluruh daerah se Indonesia baik berupa fisik dan nonfisik yang tertera di Kepmendikbud melalui batuan Afirmasi.

Adapun keterbukaan informasi publik juga di perlukan seperti papan nama, adanya pembangunan di sekolah ke semua pihak dari informasi yang didapat beberapa hari yang lalu telah hadir dari dinas pendidikan propinsi Jawa Timur dan menganjurkan untuk segera memasang papan nama terkait dana bantuan tersebut ke beberapa sekolah SMA di Lumajang.

Saat awak media datang ke lokasi proyek tersebut, ditemui waka humas SMAN Kunir Drs Suherman (30/09/2019). Kebetulan saat itu memang Kepala sekolah tidak berada di tempat. Suherman membenarkan adanya rehab 3 ruang kelas, dan ketika di konfirmasi tentang bangunan tersebut dirinya mengatakan, ” saya tidak bisa menjelaskan secara mendetail mas kalau saya tau pasti saya jawab”, ucap Suherman.

Disinggung papan nama Suherman mengatakan, “Kalau menurut saya walau tidak ada papan pengumuman pun dewan guru di sini pasti tahu kalau ada bangunan. Kalau bertanya masalah anggaran, saya tidak tahu mas”. Tambah Suherman.

Ketika di tanya kepala sekolah, Suherman menjawab, “kepala sekolah sedang sakit dan sekarang lagi tidur di ruangannya”, pungkas Suherman.

Selasa tanggal (01/10/2019), awak media berusaha menghubungi kepala sekolah lewat telpon, dalam hal ini selaku kepala sekolah Drs Akip Effendy M Pd. Dirinya mengatakan, “saya lagi di luar mas nanti saja jam 4 pean kesolah menemui waka humas dulu lalu ke saya”, jelas Akip.

Mengawali janji yang telah disepakati, pihak media datang ke sekolah jam 15 00 wib untuk menemui kepala sekolah. Ditunggu sampai jam 16 00, Akip tidak kunjung datang, dan Waka humaspun tidak menemuinya. Dikatakan oleh Salah satu petugas yang piket, bahwa Akip tidak berada di tempat lagi ke luar kota. Ada kabar mendadak bahwa ada saudaranya yang meninggal dunia.

Dalam hal ini diduga bahwa ada kejanggalan dan terkesan tidak mau menemui awak media. Untuk memastikan hal tersebut, awak media tetap akan menindak lanjuti hal tersebut. (Jwo)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *