KEPULAUAN SULA,beritalima.com Proyek pembangunan infrasturuktur tambatan perahu di desa Pohea, Kecamatan Sanana Utara, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) diduga bermasalah.
Pembangunan tambatan perahu yang menelan anggaran hingga Rp1,9 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2018 yang dikerjakan oleh pihak kontraktor CV. Sarana Mandiri yang digelontorkan oleh Dinas Perhubungan Kepulauan Sula
Di duga tidak sesuai dengan progeres yang di kerjakan.
Hal ini diprotes oleh warga Desa Pohea namanya tidak mau dipublikasihkan kepada beritalima.com. Minggu (31/3) beberapa waktu lalu, mengatakan pekerjaan proyek tambatan perahu dikerja terkesan asal-asalan. Sebab, pengerjaannya diduga melewati batas waktu dan volume bangunan terkesan tidak sesuai dengan anggaran proyek, ” tegas Narasumber.
Sementara tambatan perahu di Desa Pohea itu hampir seluruhnya bermaterial kayu dan diduga kayu yang digunakan tidak sesuai dengan bestek, sehingga warga khawatir tambatan perahu ini akan cepat ambruk dikarenakan kayu yang digunakan kebanyakan kayu yang sudah lapuk, sehingga membuat tambatan yang dibangun dengan anggaran milyaran rupiah ini tidak akan bertahan lama.
“Pembangunan tambatan perahu ini mempunyai anggaran yang fantastis, diduga ini tidak sesuai bestek pak, karena selain masa pekerjaannya yang sudah terlambat dan terkesan asal – asalan
Menurutnya kayu hitam yang cocok untuk jadi papan tambatan perahu, karena tahan terendam air laut,” katanya
Sementara pihak kontraktor dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kepulauan Sula harus bertangung jawab atas pekerjaan tersebut.(DS)