Banyuwangi, beritalima.com – Ada hal baru dalam pelaksanaan ajang Indonesian Fire & Rescue Challenge (IFRC) Ke-19 di Banyuwangi kali ini. Tim IT PT Bumi Suksesindo (BSI) sebagai tuan rumah, bersama Tim IT PT Merdeka Copper Gold Tbk bekerja keras untuk membangun digitalisasi event kali ini.
Direktur PT BSI, Riyadi Effendi, menjelaskan bahwa timnya telah bekerja selama satu bulan untuk menyiapkan sebuah aplikasi berbasis Android bernama Merdeka IFRC. Aplikasi ini akan digunakan untuk kebutuhan selama event ini berlangsung, seperti penilaian dan tes peserta.
“Selanjutnya, aplikasi ini akan kami serahkan kepada operator IFRC agar bisa dimanfaatkan untuk pelaksanaan event-event selanjutnya di masa yang akan datang,” kata Teddy, panggilan akrab Riyadi Effendi.
Bukan hanya aplikasi, PT BSI juga sudah menyiapkan tim multimedia untuk menyiarkan setiap challenge melalui saluran live streaming. Ada delapan cabang challenge dalam event IFRC Ke-19 ini, yaitu Structural Firefighting (SFF), Road Accident Rescue & Mass Casualty Response (RAR & MCR), High Angel Rescue (HAR), Hazmat Spill Response (HSR), Confined Space Rescue (CSR), Firefighter Competency Test (FCT), Water Rescue (WTR), dan Firefighter Fitness Drill (FFD).
Kedelapan lomba tersebut akan menempati tempat-tempat ikonik Banyuwangi, antara lain site PT BSI, Pantai Pulau Merah, Pantai Marina Boom, dan Gedung Wanita. “Penutupan akan kami gelar di Gesibu Blambangan pada 22 November,” ujar Teddy.
Sebenarnya, menurut Teddy, pelaksanaan IFRC ini akan dilangsungkan di dalam area site PT BSI. Namun, manajemen perusahaan melihat kedatangan banyak orang dari berbagai penjuru Indonesia untuk mengikuti event ini bisa dimanfaatkan untuk mengenalkan Banyuwangi kepada mereka.
Oleh karena itu, panitia memilih Pantai Pulau Merah dan Marina Boom Banyuwangi sebagai salah satu venue lomba. Selain itu, pada tanggal 21 November, para peserta akan diajak berkeliling menikmati wisata yang ada di Banyuwangi.
Teddy berharap event ini bisa memberi dampak positif bagi Banyuwangi. “Kami ingin memberi kesan mendalam kepada para peserta, sehingga mau kembali lagi ke Banyuwangi di masa yang akan datang,” ujarnya. (*)