SURABAYA, beritalima.com | Di tengah tantangan ekonomi global, Bank Indonesia meyakini bahwa ekonomi Jawa Timur masih akan tumbuh di tahun 2023 seiring dengan terciptanya sinergi kebijakan dan inovasi antara Pemerintah Daerah, Bank Indonesia dan lembaga/otoritas lain di Jawa Timur.
Riski Ernadi Wimanda, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, menyampaikan itu dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Jawa Timur Tahun 2022 di Surabaya, Rabu (30/11/2022).
PTBI Jawa Timur kali ini dihadiri 129 peserta secara luring dan 1.386 peserta secara daring. Dalam acara ini BI Jatim juga memberikan penghargaan kepada mitra strategis sebagai bentuk apresiasi kepada stakeholders yang telah mendukung akselerasi perekonomian Jawa Timur di tahun 2022.
Riski Ernadi Wimanda mengatakan, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada tahun 2023 akan berada di kisaran ketahanan dan kebangkitan ekonomi dapat diperkuat untuk mencapai Indonesia maju.
Adhy Karyono, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, dalam paparannya menyampaikan, Jawa Timur tetap menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional dengan kontribusi hingga 14,36% dari PDB nasional. Tingginya kontribusi terlihat dari PDRB Non Migas Jawa Timur yang mencapai 6,13% lebih tinggi dari provinsi lainnya di Pulau Jawa.
Berdasarkan lapangan usaha (LU) Utama, tiga LU berkontribusi hingga 60,88% dari total PDRB, serta mampu menyerap hingga 66,29% dari total tenaga kerja. Kinerja industri pengolahan Jawa Timur juga menunjukkan adanya peningkatan yang lebih tinggi dibanding nasional, demikian pula dengan pertumbuhan investasi.
Nilai ekspor dan impor Jawa Timur juga mengalami kenaikan yang signifikan, terutama pada impor komoditas bahan baku, yang menunjukkan adanya ekspansi di industri pengolahan. Kontribusi UMKM terhadap PDRB Jawa Timur juga menunjukkan adanya peningkatan.
Sekda Provinsi Jawa Timur juga menyatakan kunci sukses akselerasi ekonomi Jawa Timur tidak lepas dari berbagai sinergi dan kolaborasi yang dilakukan Pemerintah Daerah dan stakeholders terkait, salah satunya dalam hal pengendalian inflasi melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
Rizki Ernadi Wimanda juga menyampaikan bahwa ekonomi Jawa Timur pada triwulan III 2022 sudah lebih tinggi dibanding level pre-pandemi Covid-19 dengan capaian sebesar 5,58% (yoy).
Bangkitnya ekonomi Jawa Timur di tengah pandemi Covid-19 tidak lepas dari upaya sinergi perluasan digitalisasi Jawa Timur yang terlihat dari peningkatan transaksi e-commerce, transaksi uang elektronik dan QRIS, serta pengembangan UMKM, ekonomi syariah, dan pariwisata.
Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, Bank Indonesia merekomendasikan untuk memperluas penggunaan QRIS, peningkatan utilisasi Kawasan industri, hilirisasi agroindustri, meningkatkan Local Currency Settlement (LCS) dan meningkatkan ekspor ke negara yang menjalin kerjasama perdagangan. (Gan)
Teks Foto: Pemberian penghargaan kepada stakeholders yang mendukung akselerasi perekonomian Jatim, dalam acara PTBI Jatim 2022, Rabu (30/11/2022)