beritalima.com | Pernah mengalami masa-masa sulit di awal Era Reformasi di penghujung tahun 1990-an hingga awal 2000-an, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) perlahan mulai bangkit.
Pabrik pesawat yang telah tiga kali bersalin nama ini mulai bergairah lagi, disibukkan dengan proses pengerjaan pesanan pesawat andalannya NC-212i-400 dan CN-235-220.
Setelah menyerahkan CN-295 Special Mission pesanan TNI AU (27/6/2019), pabrik pesawat asal Paris van Java ini tengah menuntaskan pengerjaan sebuah CN-235 pesanan Dinas Penerbangan Angkatan Darat Nepal dan satu unit NC-212i pesanan MoAC (Ministry of Agriculture and Cooperatives) Thailand.
Kedua pesawat kini tengah menjalani uji terbang intensif oleh PTDI sebelum diserahkan kepada pemesannya.
Bagi yang tinggal di sekitar wilayah Bandara Husein Sastranegara, pasti tak asing dengan lalu lalang pesawat berlabur warna hijau ini (belum menggunakan livery pemesan).
Pesawat pesanan AD Nepal mendapatkan nomor registrasi pabrik AX-2347 dengan nomor serial N-68 (produksi seri CN-235 ke-68 oleh PTDI).
Sementara NC-212i pesanan MoAC Thailand memperoleh nomor registrasi pabrik AX-2124 dan nomer serial N-116 (produksi seri NC-212 ke-116 oleh PTDI).
Proses pembelian CN-235 untuk AD Nepal ditandatangani pada 16 Juni 2017 di Markas Besar AD Nepal di Kathmandu dengan nomor kontrak No. MGO/Fixed Wing/073/74/65.
Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Mayjen Purna B. Silawal selaku Master General of Ordnance (Provision) AD Nepal dan Budi Santoso selaku Direktur Utama PTDI pada masa itu.
Khusus untuk pesawat CN-235, selain tengah menyelesaikan uji terbang pesanan AD Nepal, PTDI tengah menyelasaikan proses manufaktur CN-235 MPA (patroli maritim) pesanan AU Senegal. Pesawat dengan nomer serial N-69 dan dinamai Senegal-2 ini hampir selesai dirakit dan selanjutnya siap untuk di uji terbang.
Seperti diketahui, pada Desember 2016 PTDI telah menerbangkan (ferry flight) CN-235-220M pertama pesanan AU Senegal. Pesawat versi angkut multiguna bernomor registrasi AX-2344 tersebut diberangkatkan dari Bandung menuju Dakar, Senegal. Penerbangan memakan waktu 11 hari ini menyinggahi negara Sri Lanka, Maladewa, Pakistan, Arab Saudi, Sudan, Chad, dan Burkina Faso.
Sementara untuk seri NC-212i dipesan oleh MoAC Thailand sebanyak dua unit. Pesawat kedua nomor serial N-116 dalam proses penyelesaian perakitannya.
Sebelumnya pada November 2016, PTDI juga telah menerbangkan sebuah CN-235 pesanan Polisi Udara Thailand (RTF). Pesawat berregistrasi AX-2343 ini diterbangkan dari Bandara Husein Sastranegara di Bandung menuju Bandara Internasional Hat Yai, Thailand.
Hingga saat ini PTDI telah berhasil memproduksi dan mengirimkan 67 unit seri CN-235 dan 114 unit seri NC-212.
Selain untuk kebutuhan dalam negeri, kedua pesawat juga diekspor ke manca negara.
Tercatat sebagai pengguna adalah Venezuela, Senegal, Burkina Faso, Uni Emirat Arab, Pakistan, Turki, Malaysia, Korea Selatan, Thailand, Brunei Darussalam, dan Filipina.