SURABAYA, Beritalima.com|
Ketua DPR RI, Puan Maharani menjadi keynote speaker dalam Kickoff Meeting G20 Parliamentary Speakers Summit (P20). Dalam kesempatan tersebut Puan mengajak negara-negara anggota G20 bekerja sama menyelesaikan berbagai krisis yang tengah dihadapi dunia.
Kickoff Meeting P20 yang diselenggarakan di hotel JW Marriott Surabaya, Rabu (15/6/2022) ini merupakan pembukaan atas serangkaian pertemuan jelang P20 Summit pada 6-7 Oktober 2022 mendatang. DPR RI didapuk sebagai tuan rumah the 8th P20 Summit yang diselenggarakan dalam satu rangkaian dengan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di mana Indonesia tahun ini menjadi presidensi dalam forum multilateral itu.
“Presidensi Indonesia pada G20 dibayangi oleh berbagai krisis (multiple crisis), yang terjadi pada saat bersamaan. Sebagai dampak dari Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia,” terang Puan.
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI ini mengingatkan betapa mudahnya masalah lokal berkembang menjadi krisis global yang dapat berdampak pada kehidupan sehari-hari rakyat di berbagai negara. Oleh karena itu, negara-negara G20 harus selalu memperhitungkan kemungkinan terjadinya krisis global dalam pembuatan kebijakan di dalam negeri.
“Jelaslah bahwa saat ini segala masalah dunia kita saling berhubungan. Berbagai permasalahan global tidak dapat diselesaikan oleh satu negara atau oleh satu pihak saja,” sambungnya.
Puan menuturkan, karena itu dibutuhkan kerja bersama, kolaborasi, dan gotong royong antar negara berupa kerjasama internasional. Selain itu juga dibutuhkan keterlibatan berbagai stakeholder lintas bidang, khususnya dalam sektor keamanan, politik, ekonomi, dan
sosial.
“Setiap negara memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam menghadapi risiko ancaman krisis. Melalui kerja bersama, kolaborasi, dan gotong royong antar negara diharapkan dapat meningkatkan daya respons setiap negara untuk menanggulangi permasalahan global,” lanjutnya.
“Hal ini dapat kita lakukan hanya bila kita memperlakukan sidang Forum G20 ini dengan komitmen yang kuat untuk menyelamatkan nasib dunia yang ditentukan oleh keputusan-keputusan yang akan kita ambil,” ungkap polisi PDIP ini.
Lebih jauh Puan menyebutkan, masyarakat dari seluruh negara memiliki harapan besar agar G20 berkontribusi dalam menyelesaikan berbagai krisis yang melanda dunia. Krisis yang dihadapi dunia tak hanya Pandemi Covid-19, tapi juga beberapa permasalahan yang lainnya.
“Seperti ketegangan geopolitik, perubahan iklim, kelangkaan pangan dan energi, perlambatan pertumbuhan ekonomi dan inflasi tinggi,” imbuhnya.
Puan menambahkan, setiap negara juga mengambil respons dan mitigasi kebijakan fiskal, kebijakan moneter dan kebijakan di sektor keuangan. Hal tersebut dilakukan untuk menghadapi berbagai kemungkinan stagflasi yang dapat berdampak pada perekonomian dalam negeri yang tidak kondusif, P20 yang mengambil tema Stronger Parliament for SUStainable Recovery yang disusun sejalan dengan tema Presidensi G20 Indonesia yaitu Recover Together, Recover Stronger. Sebagai salah satu engagement Group G20 guna membawa elemen demokrasi dan memperkuat akuntabilitas agenda G20, P20 disebut dapat berperan untuk memberikan perspektif parlemen terhadap isu-isu global.
“Untuk memberikan kontribusi dalam menjembatani perbedaan antar negara karena parlement is part of the solution. Kemudian memperkuat interaksi dan jejaring antara para Ketua parlemen negara-negara G20 dan negara-negara mitra,” urainya.
Puan menegaskan dibutuhkan dukungan politik di dalam negeri untuk mewujudkan solusi permanen berbagai permasalahan global. Dukungan politik parlemen akan memperkuat legitimasi berbagai agenda G20.
“Parlemen dapat menjadi penghubung untuk menyampaikan agenda kepada konstituennya. Sesuai fungsinya, parlemen memberi landasan hukum di dalam negeri, mengalokasi anggaran, dan melakukan pengawasan berbagai komitmen G20,” tegasnya.
DPR berharap P20 ini akan menghasilkan sebuah kesepakatan bersama yang dapat mendorong adanya aksi nyata (concrete action) dalam menyelesaikan berbagai masalah global yang ada. Kesepakatan P20, akan menjadi wujud komitmen negara-negara G20 untuk membangun dunia yang
“Kita berusaha membangun suatu dunia, di mana setiap orang dapat hidup dalam suasana damai. Kita berusaha membangun suatu dunia, di mana terdapat keadilan dan kemakmuran untuk semua orang,” paparnya.
Puan kembali mengingatkan pada negara-negara dunia untuk mengedepankan budaya damai (culture of peace), toleransi, solidaritas dan semangat gotong royong dalam menghadapi persoalan-persoalan global.
“Kita hidup dan berpijak di bumi yang sama serta memiliki tujuan yang sama, yaitu hidup tenteram, sejahtera dalam persaudaraan dunia. Mari kita wujudkan satu bumi untuk semua, One earth for all,” serunya.
Puan menyatakan, DPR akan terus aktif menjalankan diplomasi parlemen yang menjadi upaya gotong royong mengatasi krisis global. Seperti yang dilakukan pada Maret lalu saat DPR menjadi tuan rumah Inter-Parliamentary Union ke144.
“Majelis IPU ke-144 telah mengadopsi Deklarasi Nusa Dua yang memperkuat peran parlemen dalam adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim,” urainya.
Pada kuartal terakhir 2022 nanti,
DPR RI juga akan menerima peralihan Keketuaan ASEAN
Inter Parliamentary Assembly
(AIPA) dari Parlemen Kamboja.
Inilah peran aktif DPR RI dalam menjalankan diplomasi parlemen. Kickoff Meeting P20 ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto selaku Ketua I Sherpa Track G20 Indonesia. Turut hadir pula para Duta Besar dan Kedutaan Besar negara anggota G20 dan negara-negara undangan, serta wakil Working Group dan Engagement Groups G20.(Yul)