MAKASSAR. Pembacaan bait puisi dan menyanyi itulah yang mewarnai dan memberi nuansa dan suasana santai
pada acara prosesi lepas sambut Kepala LLDIKTI Wilayah IX Sultan Batara, dari pejabat lama, Prof Dr Jasruddin, M.Si kepada pejabat baru, Drs.Andi Lukman, M.Si, berlangsung Rabu 12 Januari 2022 di Hotel Claro Makassar.
Rektor Universitas Muhammadiyah Buton (UM Buton), Dr. Wa Ode Al Zarliani, SP MM, tampil membacakan puisi berjudul Kami Rindu, merupakan persembahan kepada pejabat lama Kepala LLDIKTI IX, Prof Dr Jasruddin,M.Si.
Bait-bait diksi dalam puisi itu tersusun secara spontan dalam beberapa hari setelah ada kabar acara lepas sambut,
kata Mantan Dekan Pertanian UM Buton ini.
Membaca puisi di hadapan publik bagi doktor agribisnis PPs Universitas Haluoleo (UHO) Kendari dengan IPK 4,0 ini merupakan yang pertama kalinya dan itu karena panggilan nurani atas inovasi dan bimbingan Prof Jas kepada civitas akademika UM Buton.
Selain pembacaan puisi pada acara lepas sambut yang juga dihadiri para pimpinan PTS se Sulsel, Sulbar dan Sultra ini ada juga persembahan lagu dari pejabat lama Kepala LLDIKTI IX, Prof Jasruddin dan pejabat baru Kepala LLDIKTI IX, Andi Lukman.
Nampak hadir pada acara lepas sambut pimpinan PTM/A se Sulsel, Sulbar dan Sultra di antaranya; Wakil Rektor I dan II Unismuh Makassar,
Dr.Ir.H.Abd Rakhim Nanda, ST, MT, IPM dan Dr.H.Andi Sukri Syamsuri, A.Md, S.Pd, M.Hum, Rektor UMSI, Dr Umar Congge, S.Sos, M.Si; Rektor UMS Rappang, Prof Dr Jamaluddin, S.Sos, M.Si, Rektor UM Mamuju, Dr.H. Muh Tahir, M.Si, Rektor UM Kendari, Amir Mahmud, S Pi MP dan pimpinan PTM/A lainnya.
Juga hadir beberapa mantan Kepala LLDIKTI IX di antaranya, Prof Dr Aminudddin Salle, SH, MH, Prof Dr Basri Wello, MA, Prof Dr Andi Niartiningsih. (Yahya/Ulla)
Berikut inilah puisi Kami Rindu yang dibacakan Wa Ode Al Zarliani
Rektor UM Buton
KAMI RINDU
Oleh :Wa Ode Al Zarliani
Rektor Universitas Muhammadiyah Buton
Sosok itu, masih ada
Dia yang pekerja keras,berani, kharismatik dan penuh perhatian
Kami rindu…
Namun….Saat berpisah harus menyapa,
Kami tak ingin tetesan air mata
Kami tak ingin duka bertabur pelam
Semua bukan sekedar kenangan
Semua bukan sekedar renungan
Saat kita dalam bingkai kebersamaan
Dalam suka maupun pengorbanan
Kini….Hati kami tergores kesedihan
Ketika terucap salam perpisahan
Walau air mata tak berlinang
Bukan berarti suatu kerelaan
Kami rindu senyuman itu……
Kami rindu suara itu…….
Kami rindu kepemimpinanmu….., yang penuh suri taula dan
Maafkan kami, yang tak sempurna
Tiada kata terucap, selain terima kasih,dari lubuk jiwa yang terdalam
Terima kasih atas segala kerelaan dan keikhlasanmu, atas segala nasehat nasehatmu, atas segala curahan kasih sayang, yang kau berikan untuk anak bangsa.
Kami rindu…