Malangkota,- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) se Malang Raya demo menolak kebijakan menteri, terkait Program Dokter Layanan Prima (DLP) yang dinilai menyebabkan pemborosan, puluhan dokter tersebut berkumpul di depan gedung Kartini, dengan memakai pakaian dokter berwarna putih.
Dr Enny Sekar MM, Ketua IDI Malang mengatakan bahwa Prodi DLP hanya pemborosan uang negara, dan itu membuang waktu dokter, sedangkan biaya pengobatan semakin mahal jika harus sekolah lagi kasian pasien yang berobat ke tempatnya.
“ Memang pemerintah menyediakan beasiswa, namun kita meragukan kemampuan pemerintah menanggung biaya kuliah dokter, apalagi biaya pengobatan juga semakin mahal, kasihan warga yang akan berobat,” ungkapnya.
Enny menjelaskan jika pemerintah ingin meningkatkan kualitas dokter harusnya, pemerintah mereformasi UU Pendidikan Kedokteran atau mengubah kurikulum kedokteran, dengan begitu para calon dokter bisa memiliki kualitas melalui materi kuliah.
“Alasan harus sekolah lagi itu tak jelas, agar para dokter itu bisa bisa menjalankan Program Dokter Layanan Primer atau DLP, harusnya jika memang begitu hanya cukup merubah kurikulum kedokteran bagi calon dokter itu aja cukup”, tandasnya.
Padahal, tanpa sekolah dua tahun lagi pun selama ini para dokter itu sudah menjalankan program tersebut, Buktinya, pasien yang mereka layani selama ini juga dengan berbagai macam penyakit. (*)