BANYUWANGI, beritalima.com – Rombongan mahasiswa S2 Hongkong University, melanjutkan study tour ke lokasi tambang emas PT Bumi Suksesindo (PT BSI), di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Disini, mereka turun langsung ke lokasi melihat dari dekat penataan mega landscape industri pertambangan.
“Kami disini perjalanan study tour untuk pendidikan, bukan perjalanan wisata,” ucap pimpinan rombongan, Mathew Priyor, Rabu (6/3/2019).
Dijelaskan, rombongan yang dia pimpin berisi 36 mahasiswa Pasca Sarjana Hongkong University jurusan Landscape Arsitektur. Sesuai jenjang pendidikan yang diampu, PT BSI adalah salah satu tujuan penting study tour di Banyuwangi ini.
Kenapa?. Karena dalam industri pertambangan sudah pasti dilakukan perombakan Landscape besar-besaran. Dan itu sangat penting untuk memperkaya wawasan para mahasiswa.
“Seperti kita tahu, pada industri tambang terdapat perubahan landscape, baik sosial, budaya maupun kemasyarakatan,” jelas pria yang juga Kaprodi Landscape Arsitektur Hongkong University ini.
Sebelum ke PT BSI, para mahasiswa Hongkong tersebut juga mengunjungi sejumlah tempat di Bumi Blambangan. Diantaranya, Kawah Ijen, Sukamade, Glenmore dan G Land. Disini mereka mempelajari bagaimana budaya serta kearifan lokal setempat. Khususnya dalam beradaptasi terhadap pembangunan serta kemajuan jaman.
Dan jika dibandingkan dengan masyarakat Hongkong, lanjut Mathew, penduduk Banyuwangi dianggap lebih terbuka.
“Disini masyarakat terlihat lebih bahagia dan bisa menerima kehadiran pembangunan, berbeda dengan masyarakat Hongkong, disana memang lebih maju, namun masyarakat terlihat cukup tertekan,” ulas Mathew.
Selama study tour di PT BSI, lanjut Mathew, rombongan mengaku takjub. Baik dalam pengelolaan industri, pengendaliam dampak lingkungan hingga hubungan perusahaan dengan masyarakat sekitar.
Sementara itu, Manajer Corporate Communications PT BSI, Teuku Mufizar Mahmud, menyambut baik kunjungan mahasiswa S2 Hongkong University tersebut. Terlebih kedatangan mereka juga membawa misi riset dan penelitian.
“Ini adalah study tour mahasiswa asing yang pertama, namun pada dasarnya kita sangat terbuka, baik untuk mahasiswa lokal maupun asing, apalagi untuk riset,” kata Mufi.
Selain sebagai wujud keterbukaan informasi, sambungnya, tour tambang adalah wahana sosialiasi langsung terkait proses pertambangan PT BSI. Termasuk dalam pengelolaan limbah maupun rencana reklamasi.
“Dan dari study tour ini mereka bisa mengetahui langsung bahwa industri pertambangan mampu memberi manfaat pada masyarakat,” ungkapnya.
“Tentang bagaimana percepatan pembangunan, peningkatan kesejahteraan serta imbas positif lainya pasca keberadaan tambang emas PT BSI di Banyuwangi,” imbuh Mufi.
Diharapkan, hasil riset para mahasiswa S2 Hongkong University ini bisa menjadi bahan referensi tata kelola pertambangan. Baik ditingkat regional, nasional maupun dunia internasional. (Bi)