PALEMBANG, beritalima.com|Melalui Pembukaan Festival Kuliner Aparatur Sipil Negara (ASN), diadakan di Halaman Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Pemerintah kota Palembang, di Jalan Merdeka, Selasa 06 Oktober 2020, fasilitas layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dikenalkan oleh Bank Sumsel Babel. Dalam hal ini, fasilitas QRIS kedepan diharapkan dapat mempermudah para nasabah serta para Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam melalukan transaksi.
Diketahui, bahwa QRIS adalah standar kode QR Nasional untuk menfasilitasi pembayaran kode QR di Indonesia yang diluncurkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada 17. Agustus 2019.
QRIS merupakan pembayaran digital menggunakan scan QR Code dan dapat di scan / dikenali / di baca oleh Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran. QRIS sudah memberikan Persetujuan ke beberapa PJSP Perusahaan Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran untuk dapat melakukan pembayaran melalui QRIS QR Code. Minimal transaksi pembayaran mulai dari Rp 1 – Rp 1.000.
Direktur Kepatuhan Bank Sumsel Babel, Mustakim menjelaskan, bahwa apa yang dilakukan Bank Sumsel Babel tersebut memiliki tujuan untuk membatasi kontak langsung antar nasabah saat melakukan setiap transaksi.
“Ini kan transaksi non tunai, artinya kita berusaha agar nasabah yang bertransaksi itu tidak kontak secara langsung. Disini, kita tidak memegang uang secara langsung namun transaksi bisa berjalan dengan baik,” kata Mustakim.
Dijelaskan, fasilitas QRIS tersebut diberikan kepada para nasabah atau pedagang (Merchan) yang telah bermitra langsung dengan Bank Sumsel Babel.
“Artinya mereka adalah Nasabah kita maka ia akan mendapatkan fasilitas QRIS itu. Dan bagi pembelinya juga merupakan nasabah dan pastinya memiliki tabungan juga di Bank Sumsel Babel maka dia bisa belanja dengan fasilitas layanan QRIS itu,” tuturnya.
Sementara itu, Walikota Palembang, H. Harnojoyo menyambut antusias atas program Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). “Alhamdulillah Bank Sumsel Babel hari ini telah QRIS. seperti yang kita saksikan sendiri, betapa antusias, khususnya para pegawai menggunakan program non tunai ini,” kata Harnojoyo.
“Seperti yang saya sampaikan, para ahli kesehatan juga menyarankan, bahkan WHO juga mengingatkan untuk beralih ke non tunai, karena media transaksi melalui uang cash ini dapat meningkatkan penularan Covid-19,” tambahnya.
Walikota Palembang dua periode itu juga berharap, bahwa apa yang dilakukan tersebut dapat memotivasi para UMKM lainnya untuk dapat lebih mengenal Perbankkan.
“Yang namanya usaha itu harus kenal dengan Bank, harus menggunakan Perbankan. Kalau dia tidak menggunakan Perbankan, dia tidak akan menimbulkan kemajuan yang pesat,” pungkasnya.
( NN )