Raja Ampat, beritalima.com-Pembangunan 5 Bandar Udara di Kabupaten Raja Ampat dimulai dari tahun 2007 salah satunya Bandara Udara Marinda Waisai,tujuan yang utama untuk perkembangan wilayah dimana daerah Raja Ampat merupakan suatu daerah destinasi wisata dunia yang dikelilingi dengan ribuan pulau,sehingga alternatif untuk transportasi yang terbaik dan aman yaitu melalui udara.Untuk itu Raja Ampat berencana membangun 5 Bandar Udara yang tersebar di beberapa daerah yaitu Bandar Udara Marinda Waisai dan Kabare yang saat ini telah beroperasi dan Misool,Dorehkar Ayau dan Bandar Udara perbatasan Pulau Reni.
Pernyataan tersebut disampaikan Makarios Rudyo Musanto Konsultan yang menjabat sebagai Kepala Perwakilan PT.Portal Engineering Perkasa,saat dikonfirmasi sejumlah wartawan usai pertemuan dengan Pemerintah Daerah Raja Ampat terkait Review Master Plan Bandar Udara di Raja Ampat,yang dihadiri Bupati Raja Ampat,Abdul Faris Umlati,SE para Pejabat Eselon II,III dan IV di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Raja Ampat,bertempat di lantai dasar ruang rapat Kantor Bupati Raja Ampat,Selasa (20/09/2016) sore.
‘‘Kapasitas dari 5 Bandara tersebut bergantung pada kebutuhan dan ketersediaan lahan yang ada di Raja Ampat,dimana untuk Bandara Marinda Waisai belum memungkinkan untuk menampung pesawat berbadan lebar karena faktor lingkungan dan faktor biaya pembangunan yang mahal,dengan demikian alternatif untuk mengantisipasi perkembangan selanjutnya kita akan memakai Bandara Misool itu nantinya,skenarionya seperti itu dan bandara yang lain adalah Bandara penghubung untuk membuka akses udara untuk daerah pedalaman”,ungkap pria yang akrab disapa Musanto.