SUMENEP, beritalima.com| Momen Hari Raya Idul Fitri 2019 kali ini yang datang tak lama setelah genderang Pemilu 2019 usai, menjadi refleksi bagi semua pihak untuk kembali merenung dan memahami makna menjadi bangsa Indonesia.
Ajakan untuk kembali merajut persatuan dan kesatuan demi tegaknya NKRI menjadi salah satu alasan setelah berbagai aksi kerusuhan yang mewarnai proses demokrasi di negeri ini. Berbagai tokoh mulai dari tingkat nasional hingga daerah angkat bicara dan menolak aksi kerusuhan demi damainya NKRI.
Ketua PD Muhammadiyah Sumenep Drs. H. Mohammad Yasin, M.Hi menyatakan, Momen Hari Raya Idul Fitri 2019 kali ini yang datang tak lama setelah genderang Pemilu 2019 usai, menjadi refleksi bagi semua pihak untuk kembali merenung dan memahami makna menjadi bangsa Indonesia.
Ajakan untuk kembali merajut persatuan dan kesatuan demi tegaknya NKRI menjadi salah satu alasan setelah berbagai aksi kerusuhan yang mewarnai proses demokrasi di negeri ini. Berbagai tokoh mulai dari tingkat nasional hingga daerah angkat bicara dan menolak aksi kerusuhan demi damainya NKRI.
Ketua PD Muhammadiyah Sumenep Drs. H. Mohammad Yasin, M.Hi juga mengajak masyarakat di Sumenep untuk tidak mudah terprovokasi dengan aksi kerusuhan karena bisa merusak persatuan Indonesia.
“Mari momen Idul Fitri kali ini menjadi salah satu refleksi kita untuk kembali merajut Indonesia. Saya himbau masyarakat Sumenep khususnya tidak mudah terprovokasi karena ini merupakan aksi yang bisa mengganggu kondusifitas negara Indonesia,”tegas Drs. H. Mohammad Yasin, M.Hi, saat ditemui di kediaman beliau pada hari ini Selasa (11/06/2019) sekitar pukul 15.00 WIB.
(An)