Rakor TPPS Jatim, Menyibak Kendala Percepatan Penurunan Stunting

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Provinsi Jawa Timur telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tingkat Provinsi Jawa Timur yang telah disahkan dalam Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/977/KPTS/013/2022. Pembentukan TPPS Jatim ini dalam rangka memenuhi amanah Perpres 72 Tahun 2021.

Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur pun telah menggelar Rapat Koordinasi TPPS Jatim di Surabaya, Selasa (21/2/2023) kemarin.

Dalam rakor yang dihadiri anggota TPPS Jatim, diantaranya BAPPEDA, DP3AK, Dinas Kesehatan dan seluruh instansi terkait ini Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur Dra Maria Ernawati MM menyampaikan apresiasinya pada seluruh pihak yang bekerja keras dalam menurunkan angka stunting di tahun 2022.

“Seperti kita ketahui bersama bahwa angka stunting di Jawa Timur di tahun 2022 menurun menjadi 19,2% setelah sebelumnya 23,5% di tahun 2021. Hal ini tentu bukan kerja dari BKKBN semata atau 1 dinas saja, tetapi kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas dari bapak ibu seluruh instansi dan mitra terkait,” ucap Erna.

Dikemukakan, beberapa waktu lalu BKKBN Pusat melakukan survey hambatan dan tantangan Percepatan Penurunan Stunting bagi TPPS untuk bahan laporan semester 2. Menurut Erna, kendala yang masih dihadapi bisa menjadi bahan diskusi dalam forum ini.

“Kita perlu memperbaiki komunikasi kita kembali, dan masing-masing anggota TPPS memiliki pemahaman dan komitmen siapa berbuat apa,” imbuhnya.

Di kesempatan yang sama, Ketua TPPS Provinsi Jawa Timur yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Dinas DP3AK Jatim Dra Restu Novi Widiani MM, mengatakan bahwa keluarga rentan stunting bisa diminimalisir sehingga stunting bisa diturunkan dengan lebih cepat pula.

“Harapan kami tidak hanya menurun hingga 14%, tetapi juga di bawah 14%. Melalui keputusan Gubernur ini dirapatkan dan disosialisasikan, percepatan penurunan stunting penurunannya harus lebih dari 4%,” kata Restu Novi Widiani.

“Stunting itu bom waktu karena bisa menjadi hambatan dalam membentuk generasi cerdas pintar dan berakhlak. Ayo kita semangati percepatan penurunan stunting bisa bersaing secara fisik mental dan intelegensi,” tutup Novi. (Gan)

Teks Foto: Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Jawa Timur, Selasa (21/2/2023)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait