Ramadhan Momentum Meningkatkan Kompetensi

  • Whatsapp

Inset Foto : Drs Abdullah Amin,MM

BIREUEN,ACEH,Beritalima.com – Ramadhan harus dijadikan sebagai momentum Spiritual untuk terus menempa dan meningkatkan kompetensi / kualitas diri apakah dalam hal ibadah maupun etos kerja.

Hal tersebut ditegaskan Sekretaris Komisi E DPRK Bireuen, Drs Abdullah Amin,MM menjawab Andalas terkait kinerja PNS jajaran Pemkab Bireuen di Yayasan PAUD/TK ZAMZAM Jalan Masjid Non 20 Geudong-Geudong Bireuen, Selasa (22/5).

“Sebagai momentum spritual, Ramadhan adalah sarana untuk meningkatkan kualitas diri dan ibadah kepada Allah. Selain itu, Ramadhan memberi dampak positif dalam meningkatkan etos kerja,” ujarnya.

Dijelaskan, ada sebagian orang yang menjadikan Ramadhan sebagai dalih untuk tidak bekerja tepat waktu, kurang semangat dalam belajar dan bekerja yang katanya inikan bulan Ramadhan.

“ Orang semacam itu mencitrakan Islam sebagai suatu agama yang memerintahkan umatnya untuk bermalas-malas pada saat bulan Ramadhan.” Ungkapnya seraya menyebut fenomena penurunan etos kerja di dalam segala dimensi kehidupan menjadi sebuah pemandangan dan keseharian pada bulan Ramadhan.

Padahal, jika kita lihat sejarah Rasulullah dan para sahabat di perang Badar sangatlah luar biasa. Saat itu, jumlah umat Islam yang hanya tiga ratus orang berperang melawan hampir seribu orang kafir Quraisy, sangat tidak seimbang.

Perang Badar terjadi pada bulan Ramadhan dan saat itu umat Islam sedang berpuasa. Namun teriknya gurun pasir tak menyurutkan semangat umat Islam saat itu, sehingga berhasil memenangkan perang Badar dengan gemilang.

“ Kita mengakui bahwa puasa akan melemahkan fisik dan menguras tenaga. Namun karena semangat yang membara dan panggilan iman untuk berjihad, maka puasa yang dilaksanakan menjadi sebuah pendorong yang kuat dalam berperang untuk mencapai kemenangan lemahnya fisik tidak terasa,” tambahnya.

Dalam kaitan tersebut, marilah kita menjadikan Ramadhan sebagai pendorong dalam menumbuhkan sikap peduli kepada anak yatim, kaum dhafa, fakir miskin dan orang-orang yang lemah dari segi ekonomi karena sikap peduli merupakan bentuk kesalehan sosial yang menjadi salah satu pelajaran penting di bulan Ramadhan ini.

Intinya, ada tiga nilai pokok dalam ibadah puasa, yaitu adanya sikap peduli terhadap lingkungan sosial, adanya keterkaitan antara kesalehan pribadi dan kesalehan sosial, dan lahirnya jiwa keagamaan yang inovatif dan penuh semangat dalam melakukan berbagai aktivitas.

Selain itu Ramadhan menjadi ujian awal untuk menguji etos kerja seseorang. Jika etos kerja meningkat selama Ramadhan, maka sudah bisa dipastikan secara alamiah bahwa produktivitas kerjanya juga terus meningkat pada bulan-bulan setelah Ramadhan.

“ Kita harus meyakini karena janji Allah adalah melipatgandakan pahala semua jenis ibadah pada bulan Ramadhan akan memacu setiap orang untuk berlomba-lomba beraktivitas ibadah meningkatkan produktivitas kerja yang baik dan berusaha mereduksi aktivitas yang memiliki unsur maksiat.” Pungkas Drs Abdullah amin yang juga mantan Kepala Dinas Pendidikan Banjarmasin Kalimantan Selatan. (HERA)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *